Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menjuarai kompetisi Shell Ideas360 di London, Inggris, pada Kamis (5/7/2018). Gagasan mereka mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor menyisihkan sejumlah peserta dari universitas-universitas ternama dunia.
Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut terdiri dari Herman Amrullah, Sholahuddin Alayyubi, dan Thya Laurencia Benedita Araujo. Gagasan mereka yang diberi nama ”Smart Car Microalgae Cultivation Support (MCS)” menyisihkan empat tim finalis lainnya yang berasal dari empat negara, yaitu tim mahasiswa dari American University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Texas (Amerika Serikat), University of Bordeaux (Perancis), dan University of Melbourne (Australia).
Smart Car MCS adalah teknologi yang dapat mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Pengolahan dilakukan melalui proses degradasi plastik dengan menggunakan panas suhu tinggi tanpa adanya oksigen (pirolisis). Teknologi ini memanfaatkan panas dari gas buang kendaraan untuk melakukan proses degradasi plastik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
DOKUMENTASI SHELL IDEAS360–CEO of Royal Dutch Shell Ben van Beurden menyerahkan penghargaan pemenang kompetisi Shell Ideas360 kepada tim Smart Car Microalgae Cultivation Support dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (5/7/2018) di London, Inggris.
Manajer tim Smart Car MSC, Herman Amrullah, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (6/7/2018), menyampaikan, keberhasilan ini diharapkan bisa mengajak lebih banyak generasi muda untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan inovatif khususnya dalam menghadapi tantangan global saat ini.
”Gagasan ini lahir dari kepedulian kami melihat lingkungan di sekitar kami. Berbagai uji coba, diskusi panjang dengan tim dan para dosen kami lakukan untuk melahirkan gagasan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masa depan dunia,” ujar Herman.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA–Herman Amrullah (kiri), Sholahuddin Alayyubi, dan Thya Laurencia Benedita Araujo memamerkan purwarupa dari inovasi ”Smart Car Microalgae Cultivation Support” di kantor PT Shell Indonesia, Jakarta, Rabu (27/6/2018). Mereka merupakan tim mahasiswa dari UGM Yogyakarta yang berkompetisi di ajang Shell Ideas360 di London, Inggris, pada 5 Juli 2018.
Menurut Herman, panas gas buang kendaraan bisa mencapai 400 derajat celsius sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengonversi limbah plastik menjadi bahan bakar. Semua jenis plastik bisa digunakan, tetapi plastik low density polyethylene (LDPE) merupakan jenis plastik yang mampu menghasilkan kualitas bahan bakar paling baik. Adapun jenis plastik PVC merupakan jenis yang paling buruk karena dapat menyebabkan klorit pada reaktor.
Reaktor pirolisis dapat menampung 2 kilogram sampah plastik dan menghasilkan sekitar 2,2 liter sumber bahan bakar. Dalam satu kali proses konversi butuh waktu sekitar 2 jam, mulai dari sampah masuk sampai menjadi bahan bakar.
Smart Car MCR juga memanfaatkan fotobioreaktor yang diletakkan di atas atap mobil. Teknologi ini berfungsi untuk menyerap karbon dioksida gas buang knalpot dengan menggunakan mikroalga. Fotobioreaktor tersebut dapat menampung 19 liter mikroalga.
”Secara menyeluruh, teknologi yang kami usung ini memiliki tujuan mengolah limbah plastik menjadi energi alternatif, sekaligus mengurangi emisi gas karbon dioksida pada kendaraan hingga 16,9 persen,” ujar Thya Laurencia Benedita Araujo yang ditemui sebelum tim berangkat ke London, Kamis pekan lalu.
DOKUMEN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA–Desain Smart Car Microalgae Cuktivation Support yang mampu mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar.
President Director and Country Chairman PT Shell Indonesia Darwin Silalahi dalam siaran pers menyampaikan rasa bangga serta bahagia atas perjuangan dan pencapaian tim Smart Car MCS dari UGM.
”Selamat kepada tim mahasiswa Smart Car MCS atas keberhasilan yang luar biasa menjadi juara kompetisi Shell Ideas360. Pencapaian tingkat dunia yang diraih tim Smart Car MCS ini merupakan hal yang sangat membanggakan, tidak hanya untuk tim dan almamaternya, tetapi juga untuk bangsa Indonesia. Kami memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas dan kerja keras tim dalam menemukan gagasan revolusioner yang bermanfaat untuk masyarakat dunia di masa depan,” tuturnya.
Perjalanan tim Smart Car MCS dengan gagasan mobil pintarnya hingga mencapai final Shell Ideas360 melalui proses yang panjang. Kompetisi Shell Ideas360 tahun ini diikuti sekitar 17.000 mahasiswa dari 140 negara dengan 3.363 gagasan.
Peserta melalui tiga tahapan kompetisi Shell Ideas360. Tahap pertama merupakan seleksi formulasi gagasan. Di tahap ini, 3.363 gagasan yang masuk diseleksi menjadi 1.100 ide terpilih dan berhak maju ke tahap kedua.
Di tahap kedua, peserta yang lolos seleksi tahap pertama mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ide dengan mentor Shell dan sebanyak 68 gagasan dinyatakan lolos seleksi di tahap ini.
Pada tahap ketiga, hanya tersisa lima gagasan yang berhasil melaju ke babak final, salah satunya tim Smart Car MCS yang berhak mewakili Asia di ajang final Shell Ideas360 di London, Inggris.
Shell Ideas360 adalah ajang kompetisi yang menantang mahasiswa di seluruh dunia untuk mengembangkan beragam ide dan gagasan dalam menghadapi tantangan global di sektor energi, pangan, dan air. Kompetisi yang dimulai sejak tahun 2013 ini menjadi bagian dari festival inovasi Shell Make the Future.–DEONISIA ARLINTA
Sumber: Kompas, 6 Juli 2018