Oktober 2016, Jalur Selatan Jawa Bisa Dilalui Pesawat Komersial

- Editor

Rabu, 20 Juli 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui penggunaan ruang udara di selatan Pulau Jawa untuk penerbangan sipil.

Selama ini, pesawat komersial rute dari Jakarta ke Timur seperti Surabaya, Bali, Lombok hingga Kupang memakai jalur utara Pulau Jawa, sedangkan jalur selatan Jawa dipakai untuk penerbangan militer. Di sisi lain, jalur utara Jawa sudah sangat padat oleh lalu-lintas penerbangan komersial sehingga butuh alternatif jalur.

Setelah ‘diketok’ Jokowi, ada proses lanjutan agar jalur selatan ini bisa dilalui pesawat komersial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Operasi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav, Wisnu Darjono, menjelaskan tahap berikutnya ialah Direktorat Navigasi Penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merapikan jalur penerbangan selatan Jawa seperti menggambar titik belokan.

Setelah itu dilakukan pembelian nama jalur dan verifikasi. Di sini juga ada tahapan ujicoba penerbangan melalui selatan Jawa.

“Jadi sekarang merapikan koordinat. Kita memang sudah ada gambar di Kulon Progo (Yogyakarta) sudah tahu tapi titik beloknya beda 1-2 km sudah lain koordinatnya makanya harus akurat benar. Apalagi itu masuk wilayah militer, nggak boleh salah, dan nanti nggak ada alasan nggak tahu,” ujar Wisnu kepada detikFinance, Rabu (20/7/2016).

Proses merapikan koordinat hingga verifikasi akan berlangsung selama 1 bulan ke depan. Setelah itu dilanjutkan dengan publikasi jalur atau bernama Aeronautical Information Iegulation and Control (AIRAC) yang dikeluarkan oleh Kemenhub.

Publikasi ini diberikan kepada pihak maskapai domestik hingga internasional, meskipun jalur selatan Jawa didedikasikan untuk penerbangan domestik. Sesuai regulasi penerbangan sipil internasional, proses AIRAC berlangsung selama 2X28 hari atau selama 56 hari.

“56 hari untuk publikasi atau selama sekitar 2 bulan,” sebutnya.

Bila tahapan ini beres, baru jalur selatan Jawa bisa dipakai melayani penerbangan sipil rute domestik.

“Kira 3 bulan ke depan. Paling lambat akhir Oktober,” sebutnya.

Selama proses merapikan jalur, AirNav sebagai BUMN operator navigasi juga akan melakukan pembicaraan teknis dengan TNI AU karena jalur selatan Jawa biasa dipakai untuk jalur penerbangan militer.

“Ada kesepakatan bersama antara TNI dan AirNav yang tanda tangan Pak Menteri Perhubungan dan Panglima TNI, itu sudah. Kemudian Dirut AirNav dan KSAU juga sudah, tinggal pelaksanaan saja. Minggu ini akan ada pertemuan, minggu depan tanda tangan untuk pelaksanaan,” sebutnya.

Saat dibuka untuk penerbangan sipil, pengaturan lalu lintas jalur selatan dikoordinir oleh AirNav namun maskapai bisa memilih untuk memakai jalur selatan atau utara Jawa, misalnya rute Jakarta-Bali atau Jakarta-Kupang.

“Maskapai bisa menentukan, kalau AirNav akan melayani. Misal nanti sudah penuh, AirNav mengatur jalur yang bisa dilewati,” jelasnya. (feb/wdl)

Feby Dwi Sutianto

Sumber: detikfinance, Rabu, 20/07/2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB