”Nginggris” di Pare Memperluas Pengetahuan dan Pergaulan

- Editor

Jumat, 8 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

”So, who wants to share the story?” tanya Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik kepada peserta pelatihan bahasa Inggris di Kampung Bahasa, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, Senin (4/3/2019) sore.

Dari tengah ruangan berdiri seorang pemuda berusia 25 tahun dan dengan sigap mengambil mik untuk memperkenalkan diri. ”My name is Hasan. I have studied English for three years,” ujarnya.

KOMPAS/PRADIPTA PANDU–Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (kedua kiri) menyapa warga di Kampung Bahasa, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, Senin (4/3/2019), untuk mengampanyekan English for Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasan yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat, itu telah 3 tahun menempuh pelatihan di Kampung Bahasa, Pare. Menurut dia, menguasai bahasa Inggris tidak hanya membuatnya percaya diri untuk berkomunikasi dengan orang asing.

Lebih dari itu, Hasan menilai bahwa kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan benar akan memudahkan seseorang mendapatkan pengetahuan dan kesempatan berkarier yang lebih luas.

Hasan hanyalah salah satu dari sekian banyak pemuda yang mendapatkan kepercayaan diri untuk berbahasa Inggris atau orang-orang setempat menyebutnya dengan istilah ”nginggris”.

Selain Hasan, puluhan hingga ratusan orang lainnya dari berbagai latar belakang, seperti pedagang, guru, dan pekerja kantoran, mulai terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Inggris berkat pelatihan di Kampung Bahasa.

KOMPAS/PRADIPTA PANDU–Suasana di Kampung Bahasa, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, Senin (4/3/2019) sore. Kampung Bahasa terkenal dengan kursus pelatihan bahasa Inggris sejak 1977. Peserta kursus datang dari sejumlah daerah di Indonesia, antara lain dari Jawa, Papua, Aceh, Bengkulu, Kalimantan, dan Sulawesi.

Beragam bahasa
Kampung Bahasa atau yang lebih sering dijuluki Kampung Inggris di Pare yang berjarak sekitar 25 kilometer atau bisa ditempuh sekitar 1 jam dari pusat kota Kediri merupakan pusat pelatihan bahasa Inggris yang mulai berdiri pada 1977 dan memiliki ratusan lembaga kursus pengajaran bahasa.

Sebutan Kampung Inggris kemudian berubah menjadi Kampung Bahasa karena jenis bahasa yang diajarkan terus bertambah, seperti bahasa Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, dan Mandarin.

Sejumlah lembaga kursus di Kampung Bahasa pun menawarkan jenis program pelatihan yang berbeda-beda. BEC (Basic English Course), lembaga tertua dan pertama di Pare, hanya menawarkan program enam bulan dan tidak mengelola tempat menginap (homestay atau camp).

Lembaga lain, Genta, menawarkan program minimal dua bulan hingga satu tahun dan wajib tinggal di asrama. Bahkan, sejumlah lembaga melengkapi program dengan keterampilan mengajar, microteaching, dan kewirausahaan.

Menurut Moazzam, adanya Kampung Bahasa sangat berguna karena mempermudah masyarakat dalam belajar bahasa asing. Selain itu, menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, dapat memudahkan orang untuk belajar di luar negeri, menerima beasiswa, dan membangun karier di dalam organisasi atau perusahaan internasional.

KOMPAS/PRADIPTA PANDU–Salah satu toko buku yang menjual berbagai kamus di kampung Bahasa, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, Senin (4/3/2019).

English for Indonesia
Pentingnya menguasai bahasa Inggris menjadi dasar British Council dan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia membuat program Training of Trainers (ToT) pada 4-5 Maret 2019. Program pelatihan yang diikuti oleh 100 guru dari 100 pusat pembelajaran bahasa Inggris di Kampung Bahasa itu merupakan bagian dari kegiatan kampanye English for Indonesia.

Kampanye English for Indonesia telah menyediakan sumber belajar dan mengajar bahasa Inggris berkualitas yang dapat diakses secara gratis melalui radio, koran, internet, dan televisi.

Adapun situs yang dapat diakses antara lain LearnEnglish, LearnEnglishTeens, LearnEnglishKids, dan TeachingEnglish.

British Council mencatat, satu tahun sebelum kampanye English for Indonesia diluncurkan pada Maret 2018, tercatat 1,2 juta masyarakat Indonesia telah menjadi pengunjung situs belajar tersebut.

Direktur British Council Paul Smith mengatakan, keempat situs itu telah menjadi referensi masyarakat Indonesia di semua tingkat kemampuan bahasa Inggris dan kelompok usia, termasuk para guru. Keempat situs tersebut juga dapat memperkaya keterampilan para guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, dan berpusat pada siswa di ruang kelas mereka.

KOMPAS/PRADIPTA PANDU–Aktor Reza Rahadian (kiri) dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (tengah) berbincang dengan salah seorang peserta pelatihan bahasa Inggris di Kampung Bahasa, Kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur, Senin (4/3/2019).

”Pelatihan ini akan menggabungkan materi dari situs LearnEnglish dan TeachingEnglish. Kedua situs tersebut menyediakan materi pembelajaran bahasa Inggris yang terkini, inovatif, dan menarik untuk digunakan oleh semua pengajar dan siswa di Kampung Inggris serta semua masyarakat Indonesia,” ujar Paul.

Aktor Reza Rahadian yang juga ikut mendukung kegiatan Kampanye English for Indonesia mengatakan, selain kepercayaan diri, menguasai bahasa Inggris juga dapat memberikan keuntungan lain. Salah satunya, dengan kepiawaiannya berbahasa Inggris, dia bisa mendatangkan kontrak kerja dengan rumah produksi dari luar negeri hingga dua musim.

”Menguasai bahasa Inggris bermanfaat sekali bagi saya dalam berkomunikasi dengan orang asing di berbagai acara, seperti pekerjaan, kegiatan sosial, ataupun pendidikan. Saya kira akan sangat terbatas pengetahuan dan pergaulan jika kita tidak bisa memahami bahasa Inggris,” katanya.

Oleh PRADIPTA PANDU

Sumber: Kompas, 6 Maret 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB