Naik 2-4 Derajat Celsius, Muka Laut Naik 16 Cm

- Editor

Selasa, 24 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenaikan suhu bumi 2-4 derajat celsius memicu kenaikan paras laut global 16 sentimeter.


Kenaikan akibat mencairnya es pada Lapisan Es Greenland.
Demikian penelitian tim yang terdiri atas 11 ilmuwan yang dipimpin ahli geologi Denmark, Nicolai Krog Larsen, seperti dilaporkan Sciencedaily, akhir pekan lalu. Penelitian dituliskan di jurnal Geology, 18 Februari.

Tim mendasarkan perhitungan dari perilaku Lapisan Es Greenland pada 5.000-8.000 tahun lalu. Temperatur saat itu yang tertinggi, 2-4 derajat celsius lebih tinggi dari suhu bumi sekarang. Tebal lapisan bervariasi sejak Zaman Es berakhir 11.500 tahun lalu sehingga jejaknya hilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Kami menghitung massa yang hilang selama pemanasan di masa lalu dengan mengombinasikan catatan sedimen danau dengan pemodelan canggih,” ujar Kurt Kjær, dari Museum Sejarah Alam Denmark. Penelitian dilakukan di enam musim panas.

Periode 8.000-5.000 tahun lalu dipilih karena saat itu suhu permukaan lebih tinggi 2-4 derajat celsius dari suhu sekarang.

Ukuran Lapisan Es Greenland saat itu mencapai ukuran terkecilnya. Berdasarkan pengetahuan itu, mereka menguji lagi semua model lapisan es yang ada dan memilih yang terbaik untuk menggambarkan ulang kondisi pemanasan pada masa lalu.

Kenaikan muka laut
teknologi_pemanasan-070806Dari perhitungan menggunakan model, tampak bahwa pada periode itu kecepatan hilangnya lapisan es mencapai 100 gigaton per tahun selama beberapa ribu tahun. Pada saat itu, kenaikan paras laut setara dengan 16 sentimeter saat temperatur naik 2-4 derajat celsius.

Sementara, 25 tahun terakhir, es yang mencair bervariasi 0-400 gigaton per tahun. Suhu permukaan di Arktik diperkirakan naik 2-7 derajat celsius pada 2100.

Danau merupakan penyimpan catatan yang baik, menyimpan sedimen yang terbawa es mencair. Para peneliti mengambil sampel dengan memotong lapisan tanah dari danau yang dikelilingi es. (Sciencedaily/ISW)

Sumber: Kompas, 24 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB