Momen Sediakan Cadangan Energi

- Editor

Kamis, 15 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasokan pada Kondisi Darurat Penting
Dewan Energi Nasional merekomendasikan pemerintah memanfaatkan momen harga minyak dunia yang rendah untuk menyediakan cadangan penyangga energi. Saat ini, Indonesia bergantung pada cadangan operasional bahan bakar minyak untuk 21-23 hari. Penambahan kapasitas kilang penyimpanan mutlak dibutuhkan.


Menurut anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Sonny Keraf, rekomendasi itu dikeluarkan setelah melalui rapat anggota DEN, Rabu (14/1), di Jakarta. ”Harga minyak mentah yang murah saat ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk membeli sebanyak-banyaknya dalam rangka membangun cadangan penyangga. Memang diperlukan kilang penyimpanan untuk membangun cadangan penyangga tersebut,” kata Sonny.

Rekomendasi itu memang tidak bisa direalisasikan dalam waktu yang cepat karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti kemampuan finansial pemerintah dan kapasitas kilang penyimpanan yang perlu ditingkatkan. Penyimpanan minyak mentah untuk cadangan penyangga dapat disimpan di kilang-kilang milik swasta, Pertamina, atau disimpan di kilang negara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Setidaknya, kami memberi sinyal bagi pemerintah agar segera merencanakan penyediaan cadangan penyangga. Ini bukan berbicara soal kebutuhan energi dalam jangka pendek, tetapi juga jangka panjang,” ujar Sonny.

18713819hAnggota DEN, Tumiran, menambahkan, penyediaan cadangan energi nasional sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. Cadangan energi nasional meliputi cadangan operasional, cadangan penyangga, dan cadangan strategis. ”Saat ini, Indonesia hanya mengandalkan cadangan operasional, yaitu ketersediaan bahan bakar minyak yang cukup untuk 21-23 hari. Itu terbilang rapuh, karena kita tidak memiliki cadangan penyangga dan cadangan strategis,” katanya.

Menurut Tumiran, penyediaan cadangan penyangga dan cadangan strategis merupakan pekerjaan rumah pemerintahan yang baru. Cadangan penyangga diperlukan untuk menjamin keamanan pasokan energi jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat di dalam negeri. Jepang, yang tidak kaya sumber daya alam, memiliki cadangan penyangga yang sangat baik untuk kurun waktu selama setahun.

”Adapun cadangan strategis diprioritaskan untuk jangka panjang, misalnya batubara. Wilayah-wilayah yang terdapat batubara jangan semuanya ditambang, tetapi disimpan untuk kebutuhan energi di masa depan,” kata Tumiran.

Dana dan infrastruktur
Pengamat energi Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, menilai, rekomendasi yang dikeluarkan DEN cukup bagus dan penting bagi ketahanan energi nasional. Hanya saja, untuk mewujudkan itu di Indonesia masih terkendala persoalan infrastruktur dan pendanaan pembelian minyak.

”Jika pemerintah membeli minyak dalam jumlah banyak, mau disimpan di mana? Siapa yang bertanggung jawab dalam pendanaan dan penyimpanan? Kalau diserahkan kepada Pertamina, tentu akan memberatkan, dari segi keuangan dan beban tanggung jawab,” ujar Pri Agung.

Pertamina sudah menandatangani nota kesepahaman dengan tiga perusahaan asing asal Jepang, Tiongkok, dan Arab Saudi untuk pengembangan kilang milik pada Desember 2014. Lewat program itu, kapasitas kilang akan ditingkatkan dari 800.000 barrel menjadi 1,6 juta barrel per hari. Proyek senilai 25 miliar dollar AS itu dijadwalkan selesai lima tahun mendatang. (APO)

Sumber: Kompas, 15 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB