Tim peneliti Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember menggunakan campuran tepung jagung dan modified cassava flour untuk menggantikan tepung terigu dalam pembuatan mi.
Achmad Subagyo, Guru Besar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej), Jumat (28/2), di Kampus Tegalboto, Jember, menyatakan, ”Produk itu kami sebut mi mojang, singkatan dari modified cassava flour (mocaf) dan jagung.”
Mi mojang basah dapat dimasak bertekstur elastis, kenyal, dan tidak mudah hancur. Dari segi gizi, mi mojang tidak kalah dari mi terigu. Tepung jagung mengandung karotenoid sebagai sumber vitamin A. Karotenoid juga berfungsi sebagai pewarna kuning alami sehingga tidak perlu pewarna sintetis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lima tahun terakhir terigu menjadi sumber karbohidrat kedua di Indonesia setelah beras. Tahun 2012 volume impor gandum sebesar 6 juta ton. Konsumsi terigu nasional tahun 2010 sebanyak 4,3 juta ton dan tahun 2011 meningkat menjadi 4,6 juta ton.
Konsumsi bahan terigu pada industri kecil dan menengah mencapai 65 persen, industri besar sekitar 35 persen, dan kebutuhan rumah tangga sekitar 5 persen.
Tepung terigu digunakan sebagai bahan baku mi basah 30 persen, roti 20 persen, dan mi instan 20 persen. Sisanya untuk produk biskuit 15 persen, gorengan 5 persen, dan keperluan rumah tangga 5 persen.
”Kami di Unej siap berbagi ilmu untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam memproduksi mi mojang,” katanya. (SIR)
Sumber: Kompas, 1 Maret 2014