Mojang Pengganti Terigu

- Editor

Sabtu, 1 Maret 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim peneliti Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember menggunakan campuran tepung jagung dan modified cassava flour untuk menggantikan tepung terigu dalam pembuatan mi.

Achmad Subagyo, Guru Besar pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej), Jumat (28/2), di Kampus Tegalboto, Jember, menyatakan, ”Produk itu kami sebut mi mojang, singkatan dari modified cassava flour (mocaf) dan jagung.”

Mi mojang basah dapat dimasak bertekstur elastis, kenyal, dan tidak mudah hancur. Dari segi gizi, mi mojang tidak kalah dari mi terigu. Tepung jagung mengandung karotenoid sebagai sumber vitamin A. Karotenoid juga berfungsi sebagai pewarna kuning alami sehingga tidak perlu pewarna sintetis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

mie mojangLima tahun terakhir terigu menjadi sumber karbohidrat kedua di Indonesia setelah beras. Tahun 2012 volume impor gandum sebesar 6 juta ton. Konsumsi terigu nasional tahun 2010 sebanyak 4,3 juta ton dan tahun 2011 meningkat menjadi 4,6 juta ton.

Konsumsi bahan terigu pada industri kecil dan menengah mencapai 65 persen, industri besar sekitar 35 persen, dan kebutuhan rumah tangga sekitar 5 persen.

Tepung terigu digunakan sebagai bahan baku mi basah 30 persen, roti 20 persen, dan mi instan 20 persen. Sisanya untuk produk biskuit 15 persen, gorengan 5 persen, dan keperluan rumah tangga 5 persen.

”Kami di Unej siap berbagi ilmu untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam memproduksi mi mojang,” katanya. (SIR)

Sumber: Kompas, 1 Maret 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB