Menyelam Bersama Hiu Ada Aturan Main

- Editor

Senin, 5 Februari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Daya Tarik Wisata Bawah Laut Nabire - Penyelam memotret koral di titik penyelaman  Tanjung Mangguar, Kabupaten Nabire, Papua, Senin  (14/7). Selain memiliki sejumlah titik penyelaman dengan keindahan alam bawah laut yang masih terjaga, Kabupaten Nabire juga mempunyai daya tarik wisata berupa hiu paus (Rhincodon typus) yang terus dilestarikan keberadaannya.

Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)
14-07-2017

Ekspedisi Jelajah Koral

Daya Tarik Wisata Bawah Laut Nabire - Penyelam memotret koral di titik penyelaman Tanjung Mangguar, Kabupaten Nabire, Papua, Senin (14/7). Selain memiliki sejumlah titik penyelaman dengan keindahan alam bawah laut yang masih terjaga, Kabupaten Nabire juga mempunyai daya tarik wisata berupa hiu paus (Rhincodon typus) yang terus dilestarikan keberadaannya. Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA) 14-07-2017 Ekspedisi Jelajah Koral

Semakin menggeliatnya pariwisata bahari di Indonesia mendorong kemunculan industri wisata selam minat khusus seperti menyelam bersama hiu. Interaksi bersama predator alami di laut ini mengasyikkan, tetapi juga berisiko, baik bagi satwa maupun penyelam.

Karena itu, para operator selam harus memiliki prosedur ketat dalam memberi layanan perjumpaan dengan hiu selagi tidak ada aturan resmi dari pemerintah. Selain tidak sembarangan memberi pakan, operator juga perlu menempatkan penyelam berpengalaman dan berpengetahuan sebagai pendamping selam.

”Aturan main saya, hanya guide (pendamping selam) khusus yang boleh melakukan feeding (pemberian pakan). Tamu kami arahkan membentuk formasi yang tidak membuat hiu stres. Tamu juga tidak boleh mengejar, menyentuh, dan feeding ke hiu,” kata Darmawan ”Gharonk” Ahmad Mukharror, pendiri Shark Diving Indonesia, dalam diskusi di Manta Point Divers, Jakarta, Sabtu (3/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Darmawan yang memiliki usaha penyelaman di Morotai, Maluku Utara, tersebut hanya memercayakan atraksi pemberian pakan kepada seorang anggota stafnya yang berpengalaman dan berpengetahuan tentang karakter hiu. Anggota stafnya ini juga dibekali sarung tangan baja untuk mengantisipasi gigitan hiu.

Daya Tarik Wisata Bawah Laut Nabire – Penyelam memotret koral di titik penyelaman Tanjung Mangguar, Kabupaten Nabire, Papua, Senin (14/7). Selain memiliki sejumlah titik penyelaman dengan keindahan alam bawah laut yang masih terjaga, Kabupaten Nabire juga mempunyai daya tarik wisata berupa hiu paus (Rhincodon typus) yang terus dilestarikan keberadaannya.
Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)
14-07-2017
Ekspedisi Jelajah Koral

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO–Penyelam memotret koral di titik penyelaman Tanjung Mangguar, Kabupaten Nabire, Papua, Senin (14/7). Selain memiliki sejumlah titik penyelaman dengan keindahan alam bawah laut yang masih terjaga, Kabupaten Nabire juga mempunyai daya tarik wisata berupa hiu paus (Rhincodon typus) yang terus dilestarikan.

”Bagaimanapun kita berhadapan dengan hiu liar di alam,” kata Darmawan yang juga memegang lisensi selam instruktur spesialis konservasi hiu dari Professional Association of Diving Instructors (PADI).

Ia mencontohkan kejadian terbaru serangan hiu macan tanpa sebab (unprovoked incident) yang menewaskan wisatawan di Pulau Cocos, Kosta Rika, akhir November 2017. Saat itu wisatawan dan pendamping selam diserang hiu secara tiba-tiba tanpa pemberian pakan.

Karakter hiu
Dari ratusan rekaman penyelaman bersama hiu, Darmawan bisa membaca karakter jenis dan individu hiu yang dijumpai, khususnya jenis hiu sirip hitam karang (Carcharhinus melanopterus) yang kerap dijumpai. Hiu jenis ini ditemukan 7-8 ekor dalam sekali penyelaman di Morotai.

Mengutip sebuah laporan pada tahun 2016, Darmawan mengatakan, kejadian serangan hiu, baik ada penyebab (provoked) maupun tanpa sebab (unprovoked incident) pada penyelaman berada di urutan kedua setelah berenang.

Darmawan mengatakan, pemberian pakan kepada hiu masih terdapat pro dan kontra, baik di kalangan praktisi maupun akademisi. Melalui berbagai jurnal, golongan kontra menyatakan feeding menyebabkan karakter dan diet hiu berubah. Pada jurnal lain, golongan pro menyatakan pemberian pakan tak menyebabkan perubahan karakter.

Mengganti atraksi
Namun, ia menyatakan siap mengganti atraksi pemberian pakan jika ada pilihan lain secara teknologi untuk bisa menarik kedatangan hiu. Amerika Serikat yang memulai wisata selam bersama hiu dan kini melarang pemberian pakan malah kalah dari Bahama ataupun Palau yang masih menyajikan atraksi pemberian pakan.

Sekretaris Jenderal Persatuan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI) Firman Adiyaksa menyetujui atraksi pemberian pakan selagi dijalankan dengan prosedur yang ketat. Namun, ia mengakui, belum semua operator selam yang menawarkan penyelaman bersama hiu memiliki aturan main yang baik. ”Dari informasi ini, kami akan teruskan ke anggota-anggota kami untuk menjadi pengetahuan,” ujarnya. (ICH)

Sumber: Kompas, 5 Februari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 23 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB