Kemacetan memang sering kali membuat jenuh perjalanan setiap orang. Berbagai inovasi terus dikembangkan untuk menanganinya, termasuk bagaimana membuat penumpang dapat menikmati ”kemacetan”.
Laporan INRIX, lembaga riset transportasi dunia pada 2017, mencatat bahwa masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan 40 jam dalam satu tahun karena kemacetan lalu lintas. Selain itu, data Badan Pusat Statistik juga mencatat penurunan kecepatan rata-rata mobil di Jakarta.
”Dalam satu dekade tahun terakhir, dari 16,8 kilometer per jam menjadi 5 kilometer per jam. Keadaan ini menempatkan Kota Jakarta pada peringkat ke-17 sebagai kota dengan tingkat kemacetan terparah di dunia,” kata co-founder StickEarn, Archie Carlson, di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
SHARON UNTUK KOMPAS–Para co-founder StickEarn, (dari kiri) Sugito Alim, Garry Limanata, dan Archie Carlson. Ada satu lagi co-founder yang tak dapat hadir, yaitu Hartanto Alim.
Dalam acara peluncuran StickMart, Archie menyampaikan, aktivitas yang terbatas di dalam taksi daring saat kemacetan pasti membuat para penumpang merasa jenuh. Maka, StickEarn, sebagai startup teknologi periklanan berkomitmen memberikan dampak bagi masyarakat lewat berbagai solusi yang terus dikembangkan.
StickEarn melalui StickMart berfungsi menghubungkan brand, pengemudi, dan penumpang atau konsumen melalui iklan yang efektif dan mudah diingat. Co-founder StickEarn, Sugito Alim, menjelaskan, StickMart merupakan platform komersial.
”StickMart memberikan kesempatan brand mendekatkan diri kepada konsumen dan bagi penumpang untuk menikmati perjalanan. Selain itu, bagi pengemudi, mereka dapat memperoleh tambahan pendapatan hingga Rp 2 juta per bulan,” kata Sugito.
StickMart berbentuk sebuah boks berbahan akrilik yang juga dilengkapi lampu LED untuk keadaan gelap. Boks ini dapat menampung sekitar tujuh macam produk terdiri dari makanan ringan, permen, obat, dan minuman dengan jumlah mencapai sekitar 20 item. Boks ini diletakkan di konsol tengah antara kursi penumpang depan dan pengemudi.
Tak hanya boks, StickMart juga dilengkapi dengan akses tablet. Para penumpang dapat membeli produk melalui tablet yang terkoneksi dengan gawai pengemudi. Setelah melakukan pembayaran, pengemudi pun akan memberikan produk yang dibelinya.
SHARON UNTUK KOMPAS–Co-founder StickEarn, Archie Carlson, menyampaikan, inovasi terbaru untuk meningkatkan kualitas perjalanan.
”Tablet ini pun berfungsi menghibur penumpang melalui video-video yang telah disediakan. Kami pun terus menggaet para Youtuber untuk bermitra dengan kami,” kata Sugito.
Sugito menyampaikan, bagi pengemudi yang tertarik bermitra dengan StickEarn, untuk memasang StickMart dapat langsung mendaftarkan dirinya lewat situs web resmi StickEarn. ”Kami menyediakan semua fasilitas ini, mulai dari produk makanan dan minuman, boks, hingga tablet, sehingga pengemudi tidak perlu mengeluarkan uang sedikit pun,” katanya.
Dalam memperluas bisnisnya, StickEarn menggandeng Grab sebagai mitra strategis untuk menginstal StickMart pada armadanya. StickEarn pun sebenarnya telah menjadi salah satu partner eksklusif untuk GrabAds sejak 1,5 tahun yang lalu.
”Kemitraan dengan Grab sebagai penyedia layanan taksi daring terbesar di Asia Tenggara merupakan langkah strategis. Sebab, dapat menawarkan armada dengan tingkat mobilitas yang tinggi,” kata Sugito.
Sugito menyampaikan, sejauh ini, ada 200 StickMart yang terpasang di armada Grab yang berada di Jakarta. Pemasangan StickMart ditargetkan mencapai 10.000 unit hingga akhir 2019 di Indonesia.
SHARON UNTUK KOMPAS–Para co-founder StickEarn, (dari kiri) Garry Liminata, Ongki Kurniawan (Executive Director Grab Indonesia), Archie Carlson, dan Sugito Alim, dalam acara peluncuran StickMart di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan mengapresiasi kehadiran startup lokal yang semakin mengembangkan dunia industri Indonesia. Menurut dia, dalam mewujudkan strategi open platform, Grab menyambut baik terobosan baru StickEarn melalui StickMart dapat meningkatkan penghasilan para pengemudi.
”Melalui GrabAds, para pengemudi dapat memperoleh penghasilan tambahan yang konsisten setiap bulan. Hubungan dengan pelanggan pun akan lebih interaktif dan bermakna melalui brand yang ditawarkan,” kata Ongki. (SHARON PATRICIA)-ADHI KUSUMAPUTRA
Sumber: Kompas, 18 Oktober 2018