Materi “Coding” Disiapkan untuk Pelajar Surabaya

- Editor

Senin, 25 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jawa Timur, akan memberikan kegiatan ekstrakurikuler coding (bahasa pemrograman komputer) kepada pelajar tingkat sekolah menengah pertama. Materi tersebut diberikan untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

IMG_20191125_073445KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA–Warga memanfaatkan Co Working Space Koridor di gedung Siola, Surabaya, Kamis (17/8/2017). Tempat yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya itu memberi ruang bagi kaum muda kreatif untuk mengembangkan dan merealisasikan ide-idenya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo, Minggu (24/11/2019) di Surabaya mengatakan, pembelajaran coding rencananya akan diberikan mulai tahun ajaran mendatang. Siswa SMP yang tertarik untuk mempelajari bisa mengikuti pelajaran tambahan tersebut. “Sifatnya tidak wajib, tetapi pilihan bagi siswa yang tertarik mempelajarinya,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihaknya saat ini masih menyusun materi yang sesuai dengan kemampuan siswa yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi. Keterampilan ini diharapkan membuat kemampuan pelajar-pelajar di Surabaya bisa meningkat dan tidak ketinggalan dengan pesatnya kemajuan teknologi.

IMG_20191125_073421KOMPAS/IQBAL BASYARI–Warga memanfaatkan ruang kerja bersama atau Co-Working Space Koridor di gedung Siola, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/). Tempat yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya itu memberi ruang bagi kaum muda kreatif untuk mengembangkan dan merealisasikan ide-idenya.

Melalui pelajaran tambahan coding, orangtua murid pun tidak lagi harus memberikan pelajaran tersebut di luar sekolah. Sebab materi yang akan diajarkan di sekolah tidak akan jauh berbeda dengan lembaga-lembaga bimbingan coding. Siswa akan dilatih pemrograman untuk website dan aplikasi.

“Di saat perkembangan start up di bidang teknologi semakin meningkat, kebutuhan tenaga kerja yang memiliki keahlian membuat aplikasi semakin dibutuhkan. Kami ingin anak-anak Surabaya bisa mengisi kebutuhan itu,” kata Supomo.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penguasaan teknologi menjadi salah satu kunci memenangkan persaingan. Dengan kemampuan yang lebih baik, pelajar-pelajar akan memiliki daya saing sehingga mampu memenangkan pasar teknologi yang semakin besar.

IMG_20191125_073320KOMPAS/INGKI RINALDI (INK)–Tidak kurang 39 orang bocah dampingan Komunitas Bimbel Koran di Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur dan Sanggar Seni Budaya, Buaran, Minggu (31/1/2016) turut dalam pengenalan bahasa pemrograman komputer (coding). Program tersebut dikemas sedemikian rupa dengan konsep bermain untuk membuat permainan (game).

Oleh sebab itu, pengajaran coding sebaiknya diberikan sejak dini sehingga minat terhadap teknologi akan muncul sejak usia sekolah. Mereka juga akan lebih terbiasa dalam menghadapi era perkembangan teknologi. “Coding tidak hanya sekadar keterampilan bahasa pemrograman, tetapi membuat anak-anak terbiasa menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Di Surabaya, lanjut Risma, pihaknya sudah memberikan fasilitas kepada start up yang masuk tahap pengembangan aplikasi. Ada Co-Working Space Corridor yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi kerja tanpa dipungut biaya. Mereka juga diberikan pelatihan dari perusahaan teknologi, seperti Google, untuk mengembangkan karyanya.

Sedangkan bagi pemula seperti anak-anak, ada 49 lokasi broadband learning center yang tersebar di Surabaya untuk memfasilitasi pelatihan-pelatihan teknologi. “Kami berupaya agar iklim di Surabaya mendukung pertumbuhan generasi muda yang adaptif dengan teknologi,” tuturnya.

Oleh IQBAL BASYARI

Editor CORNELIUS HELMY HERLAMBANG

Sumber: Kompas, 24 November 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma
Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 12 November 2025 - 20:57 WIB

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Artikel

Biometrik dan AI, Tubuh dalam Cengkeraman Algoritma

Rabu, 12 Nov 2025 - 20:57 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB