Hari Ini Pendaftaran SNMPTN Ditutup
Masih tersisa 111.630 siswa kelas XII SMA/SMK sederajat yang diberi kesempatan untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2016. Panitia memperpanjang masa pendaftaran jalur prestasi ini hingga Senin (14/3) pukul 22.00.
Ketua Umum Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 Rochmat Wahab kepada pers di Jakarta, Minggu (13/3), menjelaskan, kepada siswa yang belum mendaftar tersebut diberi kesempatan untuk menyelesaikan pendaftaran hingga Senin malam.
Menurut Rochmat, sebenarnya berdasarkan traffic, pendaftaran SNMPTN 2016 lebih lancar ketimbang SNMPTN 2015. Dengan penerapan jumlah pendaftar disesuaikan akreditasi sekolah, pendaftar mencapai sekitar 750.000 siswa. Jumlah ini memang turun ketimbang tahun lalu yang menjaring 852.093 siswa karena tidak ada pembatasan. “Jika dihitung dengan pembatasan kuota, diandaikan semua akreditasi A pada tahun lalu, pendaftar tahun ini bertambah sekitar 17 persen,” kata Rochmat yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad mengatakan, SNMPTN atau jalur undangan ini merupakan penjaringan siswa berprestasi (talent scouting) untuk memilih calon mahasiswa berdasarkan prestasi akademik. “Jika gagal di seleksi prestasi ini, siswa kelas XII masih bisa coba masuk ke PTN lewat seleksi tertulis SBMPTN dan seleksi mandiri,” kata Intan.
Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Herry Suhardiyanto mengatakan, seleksi calon mahasiswa lewat jalur prestasi akademik ini sebenarnya sudah lama diterapkan PTN. Contohnya, Institut Pertanian Bogor yang melaksanakan sejak 1970-an. “Seleksi ini merupakan apresiasi untuk siswa yang konsisten berprestasi,” ujar Herry yang juga Rektor IPB.
Menurut Herry, ada keragaman dalam penilaian siswa yang tecermin dalam rapor di antara sekolah, keragaman kelas seperti kelas reguler dan akselerasi, ataupun kurikulum. Guna menampung keragaman tersebut sehingga bisa disetarakan, panitia SNMPTN melakukan pemeringkatan secara sistem. “Dengan pembatasan jumlah pendaftar lewat akreditasi, pendaftar bisa tersaring. Sebab, jalur prestasi ini mencoba menemukan calon mahasiswa sesuai dengan bakat, minat, dan prestasinya,” katanya.
Rochmat mengatakan, pemeringkatan oleh sistem sempat mengejutkan sejumlah pihak, termasuk anak-anak dari kelas cerdas istimewa/akselerasi yang tidak masuk dalam kuota sekolah sesuai akreditasi. “Sekolah hanya memasukkan nilai siswa. Sementara sistem yang dibuat panitia menerapkan pembobotan sehingga ada penyetaraan dari keragaman nilai di sekolah-sekolah. Pemeringkatan siswa oleh sistem panitia pun berbeda dengan sekolah. Akibatnya, ada sekolah yang dianggap masuk, tetapi di sistem tidak,” ujar Rochmat.
Wakil Ketua Pokja SNMPTN 2016 Budi Prasetyo W mengatakan, pemeringkatan mengacu pada data yang disampaikan sekolah di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa.
Hari ini ujian akhir MA
Sementara itu, 410.531 siswa madrasah aliyah (MA) akan mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) 2016 mulai Senin (14/3) hingga Rabu (16/3). Lima mata pelajaran yang diujikan merupakan pelajaran ciri khas madrasah, yaitu Al Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab. Khusus untuk siswa MA dengan peminatan keagamaan, ujiannya akan difokuskan pada pelajaran Ilmu Kalam, Akhlak Tasawwuf, SKI, dan Bahasa Arab.
Direktur Pendidikan Madrasah M Nur Kholis Setiawan mengatakan, UAMBN bertujuan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada akhir jenjang madrasah aliyah. UAMBN diharapkan jadi bahan pertimbangan dalam pemetaan mutu madrasah, umpan balik program pembelajaran, dan alat kendali mutu pendidikan.
Sementara itu, UAMBN madrasah tsanawiyah (MTs) akan digelar pada 11-13 April 2016. Tercatat lebih dari 1 juta siswa MTs akan mengikuti UAMBN tahun ajaran 2015/2016 ini.(ELN/IVV/*)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Maret 2016, di halaman 12 dengan judul “Masa Daftar Jalur Prestasi Ditambah“.