Malaysia Pelajari Cara SMK

- Editor

Senin, 14 Mei 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan Malaysia meminati perkembangan SMK di Indonesia. Selain mempelajari proses pendidikan SMK yang menghasilkan tenaga terdidik dan terampil, tawaran kerja sama pendidikan dan tenaga kerja pun deras.

Tingginya minat Malaysia itu diungkapkan sejumlah pemimpin SMK di Bandung, Sabtu (12/5). Perhatian Malaysia mulai dari bidang teknik, teknologi komunikasi dan informasi, pariwisata, hingga seni budaya.

Ontohari, Kepala SMKN 10 Bandung, mengatakan, kunjungan ke sekolah berbasis program keahlian seni dan budaya ini dilakukan Kementerian Pendidikan Malaysia hingga perusahaan pariwisata. Ada keinginan Pemerintah Malaysia mempelajari kemampuan SMK di Indonesia yang bisa berkembang meskipun fasilitas pendidikan terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Fasilitas pendidikan di Malaysia lebih baik. Namun, kreativitas di Indonesia jauh lebih berkembang. Daya juang sekolah, guru, dan siswa di SMK kami, serta kreativitas berkesenian yang tinggi, ternyata dipelajari agar bisa diterapkan di lembaga pendidikan di Malaysia,” ujar Ontohari.

Sekolah dengan program keahlian seni kerawitan, tari tradisional, teater, dan musik akan digandeng perusahaan pariwisata di Malaysia. Tujuannya, bisa mempertunjukkan seni budaya tradisional Indonesia.

Perusahaan yang berkunjung ke SMKN 10 Bandung sudah menawarkan kerja sama agar menunjukkan seni tradisional Jawa Barat di panggung budaya di Pulau Genting.

”Kami sebagai lembaga pendidikan menyambut baik ajakan ini. Dengan cara ini, barangkali kesalahpahaman Indonesia-Malaysia, terutama dalam kasus caplok-mencaplok budaya tak terjadi lagi,” ujar Ontohari.

Sementara itu, SMKN 12 Bandung yang punya program keahlian dalam industri manufaktur pesawat terbang mendapat tawaran kerja sama dari perusahaan pendidikan dan penerbangan di Malaysia. Itu untuk membantu siswa mendapat lisensi mekanik yang dapat mengangkat nilai tawar lulusan SMK saat bekerja di industri penerbangan, baik dalam industri manufaktur maupun pemeliharaan pesawat terbang.

Selama ini, siswa kesulitan mengantongi lisensi, di antaranya wajib bekerja enam bulan di perusahaan penerbangan.

Magang kerja di Malaysia

Edy Purwanto, Kepala SMKN 10 Bandung, mengatakan, tawaran kerja sama dijajaki dengan salah satu lembaga aviasi di Malaysia.

Alumni SMKN 12 Bandung yang baru lulus akan magang kerja enam bulan di Malaysia, lalu dilanjutkan kerja di perusahaan penerbangan di sana hingga mendapat lisensi.

”Bulan Juni atau Juli ada 25 siswa ke Malaysia. Kerja samanya relatif mudah untuk kepentingan siswa kami. Kami sedang bahas lagi dalam nota kesepahaman supaya siswa bisa dikontrak kerja di sana,” kata Edy.

Selama ini, lulusan SMK penerbangan umumnya masih jarang yang punya lisensi. Lulusan SMK di bidang manufaktur ataupun pemeliharaan pesawat terbang masih berbekal sertifikat saja saat melamar pekerjaan.

Magang kerja juga dilakukan siswa jurusan perhotelan. Wiwi Siti Zawiyah, Kepala SMKN 9 Bandung, mengatakan, magang ke beberapa hotel di Malaysia dilakukan sejak tahun 2004. Siswa juga memperoleh honor. (ELN)

Sumber: Kompas, May 14, 2012: 7:41 AM

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB