Mahasiwa ITS dapat Kuliah di Korsel

- Editor

Jumat, 17 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Teknik Perkapalan Institut Sepuluh Nopember Surabaya, dalam waktu dekat dapat menempuh studi di dua negara, yaitu Indonesia dan Korea Selatan. Ini karena ITS telah menjalin kerjasama dengan Universitas Nasional Mokpo, Korea Selatan.

Naskah kerja sama itu, Kamis (16/11), ditandatangani oleh Rektor ITS Joni Hermana dan Presiden Universitas Nasional Mokpo Choi Il di Universitas Nasional Mokpo, Korea Selatan. Hadir dalam acara ini, Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dengan kerjasama ini, menurut Joni, mahasiswa teknik perkapalan ITS dapat dua tahun menempuh kuliah di ITS, dan dua tahun selanjutnya kuliah di universitas Nasional Mokpo.

“Rencananya hal ini dapat dimulai tahun depan. Universitas Nasional Makpo akan sediakan beasiswa untuk mahasiswa ITS yang kuliah di universitasnya. Setelah selesai kuliah, mahasiswa itu dapat bekerja di korsel atau pulang ke tanah air,” jelas Joni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara untuk mahasiswa program paska sarjana ITS, dapat melakukan penelitian di Universitas Nasional Mokpo. Perkapalan merupakan program studi unggulan di universitas yang berada di barat daya wilayah Korea Selatan.

Industri perkapalan, saat ini berkembang pesat dan menjadj industri besar di Korea Selatan dengan Mokpo sebagai salah satu daerahnya. Namun, menurut Joni, ada keterbatasan sumber daya manusia di Korea Selatan dalam bidang tersebut. Melalui kerjasama dengan ITS, diharapkan ada lebih banyak sumber daya manusia di industri tersebut.

“Bagi ITS, kerja sama ini sangat menguntungkan karena mahasiswa kami dapat belajar di Mokpo yang memilikinlaboratorium dan tempat praktik yang luar biasa,” kata Joni.
Presiden Universitas Nasional Mokpo Choi Il berharap, kerjasama tersebut dapat memperat hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Korea.

Sementara itu, Megawati menyatakan sangat gembira dengan kerjasama ini. Dia berharap, Universitas Nasional Mokpo juga menjalin kerja sama dengan dua universitas lain di wilayah timur Indonesia, yaitu Universitas Cendrawasih di Papua dan Universitas Pattimura di Maluku. Pasalnya, peran dua universitas itu amat dibutuhkan dalam pembangunam sektor maritim di Indonesia Timur. (NWO)–M HERNOWO

Sumber: Kompas, 16 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB