Lombok Dikepung Dua Sumber Gempa

- Editor

Senin, 4 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa 4,7 skala Richter yang melanda Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (31/3), merusak puluhan bangunan. Itu diduga karena pusatnya dangkal dan tanah berupa endapan aluvial sehingga menambah amplifikasi guncangan. Gempa tersebut menunjukkan Lombok dikepung dua sumber gempa.

“Menurut survei tim gabungan, 41 rumah retak, 1 rumah sakit rusak, dan 2 rumah rusak parah,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kahang Kahang-Mataram, Agus Riyanto, dihubungi dari Jakarta, Minggu (3/4). Tim itu terdiri dari Stasiun Geofisika Mataram, Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Utara.

Agus mengatakan, banyaknya bangunan rusak itu karena pusat gempa dangkal, 13 kilometer dari permukaan, dan kondisi tanah di lokasi itu berupa endapan aluvial. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan, pusat gempa terletak di koordinat 8,50 Lintang Selatan dan 116,06 Bujur Timur, tepatnya di daratan pesisir barat Lombok Utara yang berjarak 13 kilometer arah barat laut Kota Mataram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gempa dangkal
Guncangan gempa itu dirasakan di Kuta dan Denpasar II-III MMI (modified mercalli intensity), Mataram dan Senggigi III-IV MMI. “Gempa Lombok Barat ini, ditinjau dari kedalaman hiposenter, adalah gempa dangkal. Menurut analisis mekanisme sumber dengan perangkat lunak JisView, gempa dibangkitkan aktivitas sesar naik belakang busur kepulauan,” tutur Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Ia mengatakan, gempa itu menunjukkan Pulau Lombok dikepung dua sumber gempa, yakni zona subduksi di selatan pulau dan sesar naik di utara pulau. Secara tektonik, rangkaian Pulau Bali-Lombok-Sumbawa jadi bagian busur Kepulauan Sunda Kecil yang terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Proses subduksi juga memicu aktivitas vulkanik, terbukti Gunung Agung dan Rinjani masih aktif.

Busur Sunda Kecil ditandai bidang pusat gempa bumi menukik, disebut Zona Benioff. Gempa dangkal akibat subduksi umumnya terjadi di samudra selatan Bali di Palung Jawa.

Aktivitas gempa dangkal di utara Lombok akibat struktur geologi sesar naik belakang busur. Menurut studi Silver (1986), ujung barat sesar naik belakang busur berakhir di Cekungan Bali. Menurut McCaffrey dan Nabelek (1987), ujung barat itu menyatu dengan patahan di Laut Jawa. Sesar memicu gempa dan tsunami Flores pada 1992. (AIK)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 April 2016, di halaman 14 dengan judul “Lombok Dikepung Dua Sumber Gempa”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB