Tiga karya siswa yang mengangkat upaya pelestarian seni budaya lokal, masing-masing di Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan Bali, memenangi Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Ke-12 Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan meraih medali emas. Di tengah gempuran budaya Barat, ternyata generasi muda masih peduli pada pelestarian budaya.
Itu diungkapkan Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Universitas Indonesia sekaligus anggota juri Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Anggadewi Moesono, seusai penjurian lomba itu di Tangerang Selatan, Senin (13/10).
Anggadewi mengatakan, Theodorus Wijaya dan Vincent dari SMP Katolik Santo Petrus, Pontianak, meraih nilai tertinggi LPIR Bidang IPS. Mereka mengangkat karya inovasi budaya berupa Komik Budaya Dayak Melayu dan China alias Kodaya Dayuchi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peringkat kedua ialah Dewi Setyo Rini, Cici Wulandari, dan Rika Yulana dari SMPN 3 Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Mereka mengangkat pertunjukan keliling wayang dongeng tiga bahasa (Inggris, Indonesia, dan Jawa). Posisi ketiga ditempati Putu Dyah I Prathiwi dan Ayu Nanda K Naraiswari dari SMP Saraswati I, Denpasar, Bali, yang mengungkap transjender dalam pertunjukan arja Bali.
Dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi, peta digital karya Mochammad Abdulrrozaq dan Rifando H Suryawan dari SMPN 1 Semarang meraih nilai tertinggi. Peringkat kedua diraih Ayubella A Leksono dan Moch Alhaditama P dari SMP Taruna Bakti, Bandung.
Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi mengatakan, pemenang mendapat beasiswa pendidikan satu tahun. Mereka akan diikutkan dalam kompetisi internasional. (YUN/LUK)
Sumber: Kompas, 14 Oktober 2014