Lima Riset LIPI Tunggu Investor

- Editor

Kamis, 19 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menargetkan lima hasil riset dikomersialkan kepada dunia usaha setiap tahun. Komersialisasi hasil-hasil riset akan memperkuat daya saing industri dalam negeri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.

“Setiap tahun, target kami ada lima hasil riset LIPI yang diserap atau digunakan industri,” kata Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto di sela pembukaan Pekan Inovasi Teknologi LIPI dan Gelar Teknologi Tepat Guna Kota Solo di Solo, Rabu (18/11).

Tahun 2015, kelima hasil riset itu alat konverter bahan bakar bensin menjadi gas, cat berteknologi nano untuk anti karat, teknologi pengalengan makanan tradisional gudeg, pupuk cair mikroba, dan teknologi pertanian peningkatan produksi sorgum. “Semua teknologi itu masih perlu dimatangkan untuk bisa diproduksi massal,” kata Bambang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum diproduksi massal industri, LIPI memberi fasilitas insentif bagi investor untuk bekerja sama dengan para peneliti LIPI dalam mematangkan hasil- hasil riset. Insentif yang diberikan di antaranya menyediakan ruangan untuk kantor bagi investor dengan sewa Rp 240.000 sebulan dan luas 24 meter persegi di kompleks LIPI.

“Dengan sewa murah, modal investor bisa dipakai proses produksi. Di tempat kami adalah pematangan teknologi,” katanya.

Bambang mengatakan, pemanfaatan inovasi dan teknologi dari hasil riset di dalam negeri bisa memperkuat daya saing industri nasional menghadapi diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

LIPI juga menggandeng Solo Technopark untuk komersialisasi hasil riset. Pihaknya berharap riset LIPI yang dipamerkan di Solo diminati dunia usaha di sana. Selanjutnya, LIPI akan mendampingi Solo Technopark mematangkan hasil riset itu.

Penjabat Wali Kota Solo Budi Suharto menyambut baik kerja sama LIPI dengan Solo Technopark yang dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman. Pihaknya berharap kerja sama itu akan semakin mendorong pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna serta alih teknologi. (RWN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 November 2015, di halaman 13 dengan judul “Lima Riset LIPI Tunggu Investor”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB