Liburan Lebih dari Tiga Minggu Dapat Memperpanjang Umur

- Editor

Kamis, 30 Agustus 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah penelitian selama 40 tahun membuktikan, liburan dapat memperpanjang umur. Namun, liburan yang signifikan adalah liburan lebih dari tiga minggu dalam setahun. Liburan yang lebih dari tiga minggu dapat mengurangi stres.

KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI)–Pengunjung memadati wahana di Ocean Park Water Adventure, BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (26/12/2013). Jumlah pengunjung di akhir pekan yang biasanya sekitar 2.000 orang per hari, bisa mencapai 4.000 orang per hari saat masa liburan. Liburan dapat mengurangi stres.

Penelitian berjudul “Meningkatnya Angka Kematian Meskipun Pengurangan Risiko Kardiovaskular Multifaktor Sukses pada Pria Sehat” itu dimuat dalam Journal of Nutrition, Health & Aging yang juga dipublikasikan sciencedaily.com 28 Agustus 2018. Penelitian dilakukan tim dari Universitas Helsinki, Finlandia, seperti Timo E Strandberg, K Räikkönen, dan V Salomaa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jangan berpikir memiliki gaya hidup sehat akan memberi kompensasi untuk bekerja terlalu keras dan tidak mengambil liburan. Liburan bisa menjadi cara yang baik untuk menghilangkan stres,” kata Timo Strandberg.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)–Warga mengisi liburan dengan mengunjungi Taman Bunga Nusantara di Desa Kawung Luruk, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (26/12/2012).

Penelitian ini melibatkan 1.222 eksekutif pria paruh baya yang lahir pada tahun 1919 hingga 1934 dan direkrut ke dalam Studi Pengusaha Helsinki pada tahun 1974 dan 1975. Peserta memiliki setidaknya satu faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung seperti merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, intoleransi glukosa, dan kegemukan.

Peserta penelitian diacak ke dalam kelompok kontrol (610 laki-laki) atau kelompok intervensi (612 laki-laki). Penelitian dilakukan selama lima tahun. Kelompok intervensi menerima saran lisan dan tertulis setiap empat bulan untuk melakukan aktivitas fisik aerobik, makan makanan yang sehat, mencapai berat badan yang sehat, dan berhenti merokok.

KOMPAS/VIDELIS JEMALI–Pengunjung berfoto di salah satu titik di lokasi wisata yang dikreasi warga di Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (8/7/2017). Lokasi wisata di pinggir Jalan Trans Sulawesi itu menarik minat pengunjung dalam lima bulan terakhir.

Ketika nasihat kesehatan saja tidak efektif, pria dalam kelompok intervensi juga menerima obat yang direkomendasikan pada saat itu. Obat untuk menurunkan tekanan darah adalah obat penghambat beta dan diuretik. Obat untuk menurunkan lemak lipid adalah klofibrat dan probukol.

Pria dalam kelompok kontrol menerima perawatan kesehatan biasa dan tidak terlihat oleh para peneliti.

Dalam penelitian sebelumnya, risiko penyakit kardiovaskular berkurang sebesar 46 persen pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol pada akhir penelitian. Namun, 15 tahun kemudian pada tahun 1989, ada lebih banyak kematian pada kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok kontrol.

KOMPAS/NELI TRIANA (NEL) 22-06-2018–Wisatawan berpose di salah satu sudut Parco Civico-Vila Ciani dengan latar Danau Lugano, Swiss, beberapa waktu lalu.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat kematian secara konsisten lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol hingga 2004. Angka kematian adalah sama pada kedua kelompok antara 2004 dan 2014.

Liburan yang lebih pendek dikaitkan dengan kematian yang berlebihan dalam kelompok intervensi. Dalam kelompok intervensi, pria yang mengambil tiga minggu atau kurang liburan tahunan memiliki kemungkinan 37 persen lebih besar untuk meninggal pada tahun 1974 hingga 2004 dibandingkan mereka yang mengambil lebih dari tiga minggu. Waktu liburan tidak berdampak pada risiko kematian pada kelompok kontrol.

Strandberg mengatakan, kerusakan yang disebabkan oleh rezim gaya hidup intensif terkonsentrasi di subkelompok pria dengan waktu liburan lebih pendek setiap tahun. Dalam penelitian, pria dengan liburan pendek bekerja lebih banyak dan tidur lebih sedikit daripada mereka yang lebih lama liburan.

KOMPAS/RENY SRI AYU–Pengunjung memadati kawasan wisata pantai dan tebing Apparalang di Kabupaten Bulukumba., Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

“Gaya hidup yang penuh tekanan ini mungkin telah mengesampingkan setiap manfaat dari intervensi. Kami pikir intervensi itu sendiri mungkin juga memiliki efek psikologis yang merugikan pada orang-orang ini dengan menambahkan tekanan pada kehidupan mereka,” ujarnya.

Strandberg mencatat bahwa manajemen stres bukan bagian dari pengobatan pencegahan penyakit jantung pada tahun 1970, tetapi sekarang direkomendasikan untuk orang dengan, atau berisiko, penyakit kardiovaskular. Selain itu, obat yang lebih efektif sekarang untuk menurunkan lipid dan tekanan darah lebih banyak tersedia.

KOMPAS/ADI SUCIPTO K–Suasana di obyek Wisata Pasir Putih Pantai Delegan di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Dia menyimpulkan, pengurangan stres adalah bagian penting dari program yang bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. “Saran gaya hidup harus secara bijak dikombinasikan dengan pengobatan modern untuk mencegah kardiovaskular pada individu yang berisiko tinggi,” ujar Strandberg.

Tahun 2000, penelitian serupa telah dilakukan bahwa liburan dapat bermanfaat untuk kesehatan. Seperti dikutip sciencedaily.com 22 September 2000, Brooks B Gump dari Departemen Psikologi di Universitas Negeri New York dan Karen A Matthews dari Departemen Psikiatri di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, menganalisis data dari studi sembilan tahun lebih dari 12.000 pria yang berisiko tinggi untuk penyakit jantung koroner.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO–Pengunjung menikmati suasana senja di pelataran Candi Ijo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/6/2018).

Para peserta penelitian telah mengisi kuesioner setiap tahun termasuk pertanyaan tentang berlibur dalam 12 bulan terakhir. Hasilnya, mereka yang memiliki liburan tahunan rutin memiliki risiko kematian yang lebih rendah selama masa studi relatif terhadap mereka yang melewatkan liburan mereka.

Liburan dapat melindungi kesehatan dengan mengurangi stres, faktor risiko yang diketahui untuk banyak penyakit. Liburan lebih protektif terhadap kematian akibat penyakit jantung koroner — yang diketahui dipengaruhi oleh stres — daripada penyakit seperti kanker.

“Liburan mungkin tidak hanya menyenangkan, tetapi juga meningkatkan kesehatan,” kata Brooks B Gump.–SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 29 Agustus 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB