Langganan Meraih Hadiah

- Editor

Jumat, 6 April 2001

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selain meraih dua hadiah tahun ini, Antonius Suwanto ternyata sudah cukup banyak memperoleh hadiah dan penghargaan. Pria kelahiran Jember, 30 November 1959 ini lulus cum laude dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB tahun 1983. Penelitiannya tentang mikrobiologi pangan memanfaatkan potensi antibakterial kunyit.

Ia sempat setahun bekerja di pabrik asam sitrat di Lampung, lalu bekerja penuh di Jurusan Biologi FMIPA IPB. “Saya memang tertarik pada penelitian ilmu dasar, khususnya mikrobiologi. Bekerja di pabrik fermentasi limbah tapioka untuk bahan dasar asam sitrat, ya begitu saja, mentok jika tidak didukung riset untuk mengembangkan
galur jamur Aspergillus-nya,” kata anak pertama empat bersaudara pengusaha tahu-tempe ini.

Di University of Illinois ia memperoleh penghargaan dari kelompok ilmiah Phi Kappa Phi. Setelah rampung program doktornya awal 1992, ia memperoleh beasiswa pascadoktoral untuk studi genetika bakteri di
University of Texas Health Cience Center, Houston. Studi pascadoktoral genetika molekuler dilakukannya di tempat yang sama selama tiga tahun berturut-turut (masing-masing selama empat bulan) dengan beasiswa dari Rockefeller Foundation.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prof._Dr._Ir._Antonius_Suwanto,_M.ScTahun 1992, ayah seorang anak ini menjadi finalis Hadiah Peneliti Muda LIPI-TVRI, namun baru tahun 1995 ia menjadi peneliti muda terbaik bidang MIPA untuk lomba yang diadakan LIPI. Tahun 1994, ia memperoleh Hadiah Peneliti Terbaik untuk Riset Unggulan Terpadu (RUT) I yang diadakan Dewan Riset Nasional.

Dari lembaga internasional, Suwanto juga kebagian penghargaan, yaitu King Boudouin’s Award dari International Foundation of Science (IFS), Stockhlom, Swedia, pada tahun 1996, setelah tiga tahun sebelumnya menjadi penerima dana riset dari IFS. Tahun 1994, ia memperoleh UNESCO Biotechnology Career Fellowship Award. (ij)

Sumber: Kompas, Jumat, 6 April 2001

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Berita ini 14 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Berita Terbaru

Artikel

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:54 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tamu dalam Dirimu

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:09 WIB

Artikel

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Jul 2025 - 12:48 WIB

fiksi

Cerpen: Bahasa Cahaya

Rabu, 9 Jul 2025 - 11:11 WIB