Laksana Tri Handoko Memimpin LIPI

- Editor

Senin, 4 Juni 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Laksana Tri Handoko (50) dilantik sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohammad Nasir di Kantor Pusat LIPI, Jakarta, Kamis (31/5/2018) sore. Handoko menggantikan Iskandar Zulkarnain yang wafat pada 2 Juli 2017.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dijabat Bambang Subiyanto. Bambang juga menjadi Wakil Kepala LIPI.

Nasir, dalam sambutannya, mengharapkan agar LIPI dapat meningkatkan kualitas riset ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Itu bertujuan untuk menghadapi tantangan berat Revolusi Industri 4.0, yaitu dengan mengarahkan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan teknologinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, LIPI harus mengatasi masalah utama saat ini, yaitu ketahanan pangan, energi, dan ketersediaan air. ”LIPI harus dapat menjadi perintis dalam pengembangan iptek dan termasuk juga ilmu sosial,” lanjut Nasir.

HUMAS LIPI–Laksana Tri Handoko dilantik menjadi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Kamis (31/5/2018) sore, di Kantor Pusat LIPI, Jakarta.

Nasir menyebutkan, harapan Presiden kepada LIPI ialah agar lembaga riset tersebut menjadi tulang punggung iptek di Indonesia bersama lembaga penelitian yang lain.

”Penelitian tidak hanya untuk publikasi, tapi harus menghasilkan inovasi yang mempunyai nilai masyarakat industri dan nonindustri. Bidang yang dominan adalah pangan dan air serta energi terbarukan,” ungkapnya.

Sebagai kepala LIPI yang baru, Handoko memaparkan visinya bagi lembaga riset yang akan dipimpinnya. LIPI sebagai lembaga riset nasional akan menghadapi tantangan yang semakin berat pada masa mendatang.

Selain harus mampu berkiprah di kancah dunia sebagai representasi Indonesia, pada saat yang sama sebagai lembaga yang didanai masyarakat harus mampu menjadi penyedia solusi berbasis iptek untuk berbagai masalah di masyarakat. ”Jadi, LIPI harus menjadi lembaga riset yang mendunia dan memasyarakat,” ujarnya.

Program prioritas
Handoko menetapkan program prioritas, yaitu melanjutkan pembenahan manajemen riset di kalangan internal LIPI. Pembenahan ini akan mengikuti norma dan standar global. Dalam kaitan itu, akan dilakukan percepatan peningkatan kapasitas dan kompetensi riset.

HUMAS LIPI–Laksana Tri Handoko dilantik menjadi Kepala LIPI, Kamis (31/5/2018) sore, di Kantor Pusat LIPI, Jakarta.

”Hal ini mencakup kualifikasi dan jumlah SDM. Untuk memenuhi target jumlah SDM, menurut rencana LIPI akan melaksanakan perekrutan diaspora secara masif,” ucapnya.

Kegiatan riset pun akan ditingkatkan melalui kolaborasi dengan mitra di dalam dan luar negeri. Kerja sama dengan semua pihak, baik akademisi maupun industri, akan dijalin LIPI sebagai penyedia infrastruktur riset nasional. ”Dengan demikian, aktivitas kreatif berbasis iptek di Indonesia dapat lebih berkembang,” lanjutnya.

Pakar fisika
Handoko menempuh pendidikan S-1 hingga S-3 bidang fisika di Universitas Kumamoto dan Hiroshima, Jepang. Kariernya sebagai peneliti di Pusat Penelitian Fisika LIPI dimulai sejak tahun 2002. Sebelum itu, karier penelitiannya sebagai pakar fisika partikel elementer teoretik dirintis di lembaga riset Jepang, Italia, dan Jerman.

HUMAS LIPI–Laksana Tri Handoko

Kerja sama riset di tingkat dunia masih dilanjutkan hingga kini, antara lain di Italia untuk Simons the Abdus Salam International Centre for Theoretical Physics (ICTP) Associate Fellow (periode 2014-2019).

Sebagai peneliti LIPI, sejak tahun 2006 hingga kini, Handoko telah memiliki sembilan hak kekayaan intelektual, tiga di antaranya berupa paten Sistem Koneksi ke Multi Grid dengan Kluster Terbuka, Sistem Robot Jaringan Modular, serta Pengendali Elektronik Otomatis Ketinggian Air dalam Bak Penampung.

Atas prestasinya, berbagai penghargaan diraihnya, antara lain PII Adhidarma Profesi Award, Satyalencana Wira Karya untuk Sains, Achmad Bakrie Awad, Asia Pacific ICT Award, dan Habibie Award untuk Bidang Ilmu Dasar.

Karier birokrasi di lingkungan LIPI dimulai sebagai Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi (2002-2012), Kepala Pusat Penelitian Informatika (2012-2014), dan Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik (2014-2018). Sementara di luar waktunya di LIPI, Handoko aktif mengajar di Departemen Fisika UI dan IPB.

Kegiatan sosial ditunjukkan Handoko dengan menjadi perintis terbentuknya komunitas fisika teori (Grup Fisikawan Teoretik Indonesia) serta komputasi sains (Masyarakat Komputasi Indonesia).

Ia pun menjadi perintis aneka sistem pengelolaan pemerintahan berbasis inovasi teknologi informasi, antara lain Sistem Penerimaan CPNS Online, ISSN Online, Jurnal Online, BUKU–e LIPI, Indonesian Scientific Index, dan ARSIP.

Selain itu, Handoko turut mengembangkan aneka perangkat lunak open-source orisinal: openNR (open networked-robot), openISI (open topical data integration), dan openPC (public cluster toolkit).–YUNI IKAWATI

Sumber: Kompas, 1 Juni 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB