Kerusakan Watuputih Bisa Berdampak Luas

- Editor

Senin, 7 Juli 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pegunungan gamping di kawasan Cekungan Air Tanah Watuputih memiliki fungsi ekologi dan ekonomi amat penting bagi masyarakat setempat dan sumber ketersediaan air bersih bagi wilayah Rembang. Jika kawasan itu ditambang, kerusakan lingkungan akan berdampak luas.

”Selama ini kami berkecukupan dari hasil pertanian,” kata Joko Prianto (32), petani dari Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (5/7), di Rembang. Joko juga koordinator aliansi Warga Rembang Peduli Pegunungan Kendeng.

Joko memiliki lahan seluas 5.000 meter persegi yang biasa ditanami padi, palawija dan tembakau secara bergantian sepanjang tahun. Sekali panen padi biasa mendapat sekitar 2,5 ton, cukup untuk makan keluarganya sepanjang tahun. Adapun dari panen jagung bisa mendapat hasil bersih Rp 5 juta dan tembakau menghasilkan laba bersih hingga Rp 30 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari hasil pertanian itu, Joko bisa membiayai keluarganya, termasuk menyekolahkan anak. ”Kalau alasan pembangunan pabrik semen untuk kesejahteraan warga, kesejahteraan seperti apa lagi? Semua sumber kekayaan kami dari tanah dan sumber air berlimpah,” katanya.

Dari pantauan lapangan, ada banyak sumber air di desa-desa sekitar Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih seluas 32,26 kilometer persegi. Hasil pendataan oleh Joko dan sejumlah warga yang menolak semen menyebutkan, di Desa Timbrangan ada 65 sumur bor untuk rumah tangga dan sumur bor untuk pertanian 15 buah dengan kedalaman 15-35 meter. Selain itu, ada 52 sumur galian dengan kedalaman sekitar 15 meter dan 15 sumur alami, termasuk sendang.

Di Desa Tegal Dowo, ada 819 sumur bor bagi rumah tangga kedalaman 7-40 meter, 29 sumur bor untuk pertanian, dan 28 mata air alami. Di Desa Suntri, ada 52 sumur bor dan 4 sumur alami. Di Desa Doan, ada 25 sumur bor dan 30 sumur galian. ”Jika CAT Watuputih ditambang untuk semen, kami khawatir sumber air akan rusak,” kata Joko.

Sementara itu, Ming Ming Lukarti, Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), mengatakan, CAT Watuputih tidak hanya menjadi kawasan penyangga demi menjamin ketersediaan air bagi desa-desa sekitar kawasan. Air dari akuifer itu menjadi sumber penting untuk menyediakan kebutuhan air bersih karena sebagian air PDAM Rembang dari sungai-sungai dengan mata air dari CAT Watuputih.

”Saya khawatir kerusakan CAT Watuputih juga akan berdampak pada ketersediaan air bagi seluruh Rembang. Karena itu, JMPPK mendesak agar kegiatan penambangan batu gamping dan pembangunan pabrik semen dihentikan,” ujarnya.

Hal itu sejalan dengan rekomendasi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bahwa CAT Watuputih tak boleh ditambang. Meski ditolak warga dan ada rekomendasi dari Badan Geologi, pembangunan pabrik semen dan penambangan batu gamping masih dilakukan. (AIK/MH)

Sumber: Kompas, 7 Juli 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB