Kemampuan Membaca Belum Memadai

- Editor

Selasa, 2 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemampuan membaca di kalangan mahasiswa secara umum dinilai masih harus ditingkatkan agar mereka bisa membaca dengan kritis. Kemampuan membaca yang memadai sangat penting di perguruan tinggi karena mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri dan mampu menulis ilmiah secara baik.


Sejumlah dosen dan lembaga pendidikan berupaya membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan membaca. Caranya, mulai dari menyediakan mata kuliah penulisan akademik hingga membentuk klub buku yang melibatkan dosen dan mahasiswa.

Dosen penulisan akademik di Institut Teknologi Bandung, Sofie Dewayani, yang dihubungi dari Jakarta, Minggu (31/1), mengatakan, kini semakin terasa sulit untuk membuat mahasiswa mampu menulis dan berpikir ilmiah dengan baik. Penyebabnya, menurut dia, mahasiswa sudah tak banyak lagi terpapar teks cetak. Padahal, di kampus masih mengutamakan teks cetak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Generasi sekarang cara berpikirnya berbeda, lebih visual dan bergantung pada gawai. Ada loncatan dalam generasi kita. Belum kuat di budaya teks tertulis, langsung ke digital yang karakteristiknya lebih instan. Ketika masuk ke perguruan tinggi, mereka langsung dipaksa melompat ke teks akademik yang tinggi,” ujar Sofie, pendiri dan Ketua Yayasan Literasi Anak Nusantara.

4a20223fc3ba4aae9d591d4df20d2a68eKOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO—Sejumlah mahasiswi sedang mengerjakan tugas kuliah di Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Kamis (28/1). Peran pendidik untuk mendorong siswa dan mahasiswa datang ke perpustakaan menjadi kunci peningkatan minat baca.

Di Kampus ITB, mahasiswa baru mendapat mata kuliah penulisan akademik. Dosen membantu mahasiswa untuk menulis secara akademik. Pengajaran ditempuh secara kreatif, yakni dengan menggunakan media film. Selain itu, blog dijadikan sarana agar mahasiswa lebih tertarik untuk menulis.

Dosen Politeknik Komputer Niaga dan STMIK Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Amerika (LPKIA) Bandung, Rahayu S Purnami, mengatakan, minat baca mahasiswa bervariasi. Mahasiswa kini lebih suka mengakses informasi lewat internet.

Untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berdiskusi secara ilmiah, menurut Rahayu, kampus mengadakan kegiatan bedah buku secara rutin lewat LPKIA Book Lover Community. Kegiatan yang dimulai Mei 2009 ini awalnya untuk dosen. Seiring berjalannya waktu, banyak mahasiswa yang bergabung.

Menurut Rahayu, kampus juga mendatangkan penulis buku agar mahasiswa terinspirasi. “Saat tanya jawab, banyak yang mulai tertarik menulis buku. Intinya, menghadapi generasi ini, harus diberi tantangan,” kata Rahayu.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Wisnu Widjanarko, mengatakan, ada kecenderungan mahasiswa kini senang membaca hal-hal bersifat teknis dan aplikatif. Padahal, di bidang sosial, dibutuhkan kemampuan memahami teori/konsep sebagai perspektif berpikir atau untuk memahami realitas. (ELN)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Februari 2016, di halaman 12 dengan judul “Kemampuan Membaca Belum Memadai

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:26 WIB

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:54 WIB

Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Berita Terbaru

fiksi

Cerpen: Taman di Dalam Taman

Jumat, 18 Jul 2025 - 21:45 WIB

Artikel

Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya

Kamis, 17 Jul 2025 - 21:26 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Kota di Bawah Masker

Kamis, 17 Jul 2025 - 20:53 WIB

fiksi

Cerpen: Simfoni Sel

Rabu, 16 Jul 2025 - 22:11 WIB