Kasus Baru Kusta Mencemaskan

- Editor

Senin, 30 Januari 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasus baru kusta di Indonesia mencemaskan. Selain muncul di daerah yang belum berstatus eliminasi, kasus baru penyakit itu ditemukan di wilayah berstatus eliminasi. Pencarian kasus secara aktif harus dilakukan agar cepat ditemukan dan segera diobati.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh saat temu media dalam peringatan Hari Kusta Sedunia, Jumat (27/1), di Jakarta.

Secara nasional, Indonesia mencapai status eliminasi kusta pada tahun 2000. Prevalensi kusta tahun 2015 mencapai 0,78 per 10.000 penduduk. Status eliminasi tercapai jika prevalensi kasus kurang dari 1 per 10.000 penduduk. Pada tahun yang sama, jumlah pengidap kusta 20.160 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahun 2013, sebanyak 20 provinsi sudah eliminasi kusta. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 menargetkan, tahun 2019 semua provinsi mencapai status eliminasi. Saat ini, Aceh dan Jawa Timur dievaluasi apakah berhasil mencapai status eliminasi atau tidak. Adapun Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Gorontalo ditargetkan berstatus eliminasi.

Di tengah upaya mencapai status eliminasi, jumlah kasus kusta baru justru mengkhawatirkan. Tahun 2015, angka penemuan kasus baru mencapai 6,73 per 100.000 penduduk.

Kasus baru di Indonesia tercatat 17.202 kasus. “Kasus baru muncul di daerah yang belum eliminasi dan daerah yang sudah eliminasi,” kata Subuh.

Kasus kusta baru amat mungkin muncul di daerah yang belum berstatus eliminasi. Apalagi, kondisi tiap kabupaten/kota di provinsi yang sudah eliminasi tidak sama. Di daerah berstatus eliminasi pun ada potensi kasus baru. Status eliminasi tak berarti nol kasus, tetapi kasus sedikit dan terkontrol, kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.

Kusta adalah penyakit menular akibat bakteri Mycobacterium leprae. Kusta bukan penyakit akibat keturunan ataupun makanan. Kuman kusta menyerang kulit dan saraf tepi. Jika terlambat diobati, pasien bisa cacat permanen. Meski demikian, penyakit itu amat sulit menular.

Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Emmy S Sjamsoe mengatakan, hal paling mungkin dicapai dalam kusta ialah eliminasi, bukan eradikasi atau menghilangkan kasusnya. Masa inkubasi bakteri kusta ialah 40 hari sampai 40 tahun. (ADH)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Januari 2017, di halaman 13 dengan judul “Kasus Baru Kusta Mencemaskan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB