Karst Susun Banggai Kepulauan

- Editor

Kamis, 21 Desember 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lebih dari 85 persen wilayah daratan Kabupaten Banggai Kepulauan di Sulawesi Tengah berupa karst. Struktur geologi karst yang rentan kerusakan membuat pembangunan wajib dilakukan secara hati-hati. Pilihan sumber pertumbuhan ekonomi direkomendasikan berbentuk ekowisata, baik agro maupun bahari.

Direktur Bina Kawasan Ekosistem Esensial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Antung Deddy Radiansyah, Rabu (20/12), di Jakarta, mengatakan, 97 persen dari karst tersebut berfungsi lindung.

Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Karst, fungsi lindung memiliki syarat dihuni flora/fauna penting/endemis, peninggalan/jejak sejarah/budaya, dan berpotensi hidrologi seperti pengatur air. Ekosistem karst ini juga termasuk area daratan nonkarst yang berkaitan dengan kehidupan fauna/karakter alam karst itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Antung mencontohkan, kelelawar yang berfungsi sebagai polinator atau penyerbuk bisa saja memiliki daya jelajah hingga di luar daratan karst seperti pertanian/perkebunan. Untuk menjaga simbiosis alam itu, dalam RPP, wilayah pertanian ini masuk dalam ekosistem esensial karst. Artinya, seluruh daratan Banggai Kepulauan masuk kategori ekosistem esensial karst.

Merujuk pada inventarisasi yang dilakukan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak 2014, wilayah karst Banggai Kepulauan memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Flora dan fauna endemis ditemukan di sini, antara lain bunglon (Draco rhytisma), gagak banggai (Corvus unicolor), dan primata mini Tarsius pelengensis.

”Itu baru di tempat-tempat yang aksesnya relatif mudah. Belum kalau inventarisasi dimaksimalkan sampai ke dalam-dalam, pasti banyak temuan-temuan menarik,” kata Antung.

Dari sisi nonhayati, terdapat 112 mata air, 15 goa, 5 ceruk, 2 ponor (lubang menuju sungai bawah tanah), dan 7 danau karst. ”Lokasi-lokasi ini berpotensi menjadi tujuan wisata,” katanya.

Sementara potensi bawah lautnya sebagai wisata bahari penyelaman dan snorkeling atau freedive belum dieksplorasi maksimal. Inventarisasi itu menemukan mata air tawar yang keluar dari dasar laut Pantai Bulagi, Pulau Peleng. ”Mumpung belum ada industri ekstraktif seperti semen yang masuk, kita duluan membantu memberikan pilihan pengembangan perekonomiannya,” kata Antung.

Kadin Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Kepulauan Haran Pea mengaku informasi daerahnya berada di ekosistem esensial karst merupakan informasi baru bagi pemerintah daerah. ”Kami akan melakukan sosialisasi hasil inventarisasi agar masyarakat memahaminya,” katanya.

Ia berharap bantuan teknis pemerintah agar pemda bisa menghidupkan ekowisata yang belum berkembang di Banggai Kepulauan. Masyarakat setempat umumnya bekerja di pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dengan modalitas ini, pengembangan agrowisata karst bisa dilakukan dengan penataan pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mendukung ekosistem karst ataupun wisata alam.

”Salah satu yang dapat dilakukan adalah memilih komoditas unggulan yang berasosiasi dengan kelelawar dalam peningkatan produksi,” katanya. (ICH)

Sumber: Kompas, 21 Desember 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 15 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB