Kalla: Pangkas Rantai Birokrasi

- Editor

Kamis, 27 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk melahirkan lulusan perguruan tinggi yang kompeten dan kompetitif di pasar kerja lokal dan global, pengelola perguruan tinggi agar lebih memprioritaskan pengembangan sistem pengajaran inovatif serta memangkas rantai birokrasi yang membelenggu pertumbuhan kreativitas pengajar dan mahasiswa.

Perkembangan perguruan tinggi Islam swasta yang semakin pesat juga harus mampu menjawab tantangan tersebut. Kerja sama riset ilmiah, pertukaran tenaga pengajar setingkat profesor, dan dalam bentuk lain perlu ditingkatkan. Kerja sama ini dapat mengefisienkan biaya pengelolaan perguruan tinggi dan meningkatkan kualitas lulusan.

Wapres Jusuf Kalla mengemukakan hal ini saat membuka Rapat Kerja Nasional Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BK-PTIS) di Kampus I Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (26/4). Kalla didampingi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir dan Koordinator Tenaga Ahli Wapres Sofjan Wanandi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mari kurangi birokrasi pendidikan untuk memajukan pendidikan itu sendiri. Kualitas pendidikan merupakan modal kemajuan bangsa,” kata Kalla.

Kata Kalla, banyak negara yang tidak mengalokasikan dana pendidikan 20 persen dari anggaran negara tetap maju karena mampu mengembangkan sistem pengajaran inovatif. Menurut dia, pengelola perguruan tinggi di Indonesia perlu lebih sering membangun kerja sama akademik, di dalam ataupun luar negeri untuk meningkatkan kualitas lulusan.

Rakernas BKS-PTIS 2017 diikuti 150 PTIS dari total 400 PTIS di Indonesia. Ketua Umum BKS-PTIS Masruroh meminta pemerintah menghapus dikotomi perguruan tinggi Islam negeri dan PTIS. Perguruan tinggi Islam negeri mendapat alokasi anggaran dari APBN, sedangkan PTIS tidak. (IDO/HAM)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 April 2017, di halaman 11 dengan judul “Kalla: Pangkas Rantai Birokrasi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB