IPB genap berusia 25 tahun pada tanggal 1 September 1988. Sebagai lembaga pendidikan tinggi pertanian IPB dalam perkembangannya meniti masa demi masa melewati tiga tahapan, yaitu tahap embrio (1941-1963), tahap kelahiran dan pertumbuhan (1963 1975), serta tahap pendewasaan (sejak 1976)
Lahirnya lembaga pendidikan tinggi ilmu ilmu pertanian yang pertama di Indonesia 47 tahun y.l. ditandai dengan dibukanya “Landbowkundige Facultcit” (31 Oktober 1941) disusul dengan dibukanya Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (1946), yang menjadi bagian dari “Universiteit Van lndonesie”. Kedua fakultat ini merupakan cikal bakal Institut Pertanian Bogor, yang pada tahun 1963 berdasarkan Keputusan Presiden Rl. No. 279/1965 menjadi IPB dengan 5 fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Kehutanan dan Fakultas Perternakan. Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian (sekarang Fakultas Teknologi Pertanian) berdiri di tahun 1964, menyusul Sekolah Pasca Sarjana (FPS sekarang) di tahun 1975. Fakultas Politeknik Pertanian di tahun 1980, dan terakhur Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 1981.
Sejak berdirinya. IPB sudah menghasilkan 15.829 lulusan terinci atas 2.029 program Diploma (So), 12,399 program Sarjana (S1) yaitu program 5,6 dan 4 tahun, 1.092 program Magister (S-2) dan 209 program Doktor (S-3). Mereka kini tersebar di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sektor pertanian, gagasan swasembada Bahan Makanan dengan pola Panca Usaha Tani dicetuskan tahun 1963, dan konsep itu berkembang menjadi proyek nasional dengan nama Binas. Dikembangkan juga konsep pembangunan pertanian dan wilayah dengan nama Unit Daerah Kerja Pembangunan(UDKP) dan terakhir konsep garis kemiskinan dalam pembangunan sosial-ekonomi Pertanian. Pembentukan Badan Perencanaan Kabupaten (BAPENKA) yang kini menjadi BAPPEDA juga merupakan hasil pemikiran dari adanya kerjasama IPB dengan beberapa Pemda tingkat Kabupaten sejak awal tahun 70 an.
Cukup banyak pemikiran IPB yang telah disumbangkan untuk pembangunan dan penyempurnaan pendidikan tinggi pertanian dalam memajukan pertanian di Indonesia.
Tatangan yang dihadapi IPB di masa datang meliputi (1)masalah penyediaan pangan dan peningkatan gizi masyarakat. (2) masalah pengelolaan lingkungan hidup (3) masalah pengadaan energi bukan konvensional (4) masalah pengumpulan, pongelolaan dan penyebarluasan informasi dan (5) masalah industrialisasi pertanian. Kerjasama yang dinamis antara Pemerintah, Perguruan Tinggi Pertanian dan swasta sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan tantangan tersebut.(Liliek PA.)
TUMBUH/Tahun 1 No. 10 April 1989