IPB Bentuk “Kampung Konservasi Obat”

- Editor

Rabu, 5 Januari 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Institut Pertanian Bogor melakukan konservasi tumbuhan obat dengan membentuk ”Kampung Konservasi Taman Tumbuhan Obat Keluarga” di perkampungan sekitar kampus di Gunung Leutik, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

”Konsep kami adalah ingin mengembalikan pengetahuan- pengetahuan lokal tentang manfaat tumbuhan obat dengan mengintrodusir hasil-hasil riset yang telah kami lakukan,” kata Kepala Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Ervizal AM Zuhud, Selasa (4/1) di Bogor.

Diperkirakan selama ini terdapat 20.000 spesies tumbuhan obat yang dipergunakan oleh 80 persen penduduk dunia. Berdasarkan kajian ethno-forest pharmacy (etno-wanafarma), sampai tahun 2007 tidak kurang dari 2.039 jenis tumbuhan obat ada di hutan tropika Indonesia.

Unggulan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ervizal, terdapat 237 jenis tumbuhan obat di perkampungan Gunung Leutik seluas 35 hektar. Sebagian besar sudah tumbuh di wilayah itu, tetapi pemahaman masyarakat terhadap manfaat tumbuhan obat tersebut makin tergerus. ”Ada 15 jenis tumbuhan obat yang dijadikan unggulan,” katanya.

Sebanyak 15 jenis tumbuhan obat unggulan tersebut meliputi takokak, temulawak, jahe, pegagan, jeruk nipis, binahong, mahkota dewa, rosela, sirih, brotowali, kenikir, salam, duwet, dan sirsak. Takokak merupakan perdu kecil yang tumbuh tegak 1 meter sampai 3 meter, disebutkan Ervizal, sebagai sumber vitamin A yang baik untuk mengobati sakit mata.

Takokak juga baik untuk menyembuhkan gangguan prostat. Temulawak dikenal baik untuk perlindungan organ hati dan penyembuhan gangguan pencernaan. Jahe berfungsi memperbaiki sistem pencernaan.

Berdasarkan riset South East Asia Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB, daun kenikir mengandung antioksidan tertinggi. Daun kenikir banyak dikonsumsi sebagai lalapan. Manfaat antioksidan untuk mengikat radikal bebas di dalam sistem jaringan sel tubuh sehingga mampu menghambat kerusakan organ tubuh.

Periset Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi pada Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Ietje Wientarsih, juga menyebutkan, berdasarkan riset selama dua tahun terakhir dibuktikan daun alpukat ternyata mampu menghambat pembentukan batu ginjal atau kalsium oksalat. Pengembangannya sedang diarahkan untuk menjadi herbal terstandar atau fitofarmaka. (NAW)

Sumber: Kompas, Rabu, 5 Januari 2011 | 03:33 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB