Inovasi Perkapalan; Karya Mahasiswa Diikutkan Lomba Perahu Internasional

- Editor

Rabu, 11 Mei 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Universitas Indonesia mengikutsertakan tiga perahu karya mahasiswa program studi Teknik Perkapalan, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin ke dalam tiga lomba perahu internasional. Salah satunya adalah Kapal Plat Datar, sebuah kapal semitrimaran yang pertama kali ada di dunia.

Kapal Plat Datar merupakan karya Tim Hydros Universitas Indonesia (UI). Lambung kapal semitrimaran berbentuk seperti huruf W, bukan seperti huruf V ataupun U, layaknya kapal biasa. Gelombang air tak menghantam lambung, tetapi mengalir melalui dua alur lambung tersebut menuju baling-baling.

“Akibatnya, kapal lebih stabil, tidak mudah oleng, lebih ringan, dan lebih cepat,” kata dosen Teknik Perkapalan UI, Hadi Tresno Wibowo, Senin (9/5), di UI, Depok. Pada masa mendatang, jenis kapal ini akan dikembangkan dari bahan pelat baja ringan. Harapannya, bisa digunakan sebagai inovasi untuk pelayaran rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapal Plat Datar akan dikirim ke Swiss untuk mengikuti lomba International Hydrocontest 2016 pada 24-31 Juli 2016. Manajer Tim Hydros, Rara Rahil, menuturkan bahwa perlombaan itu mempertemukan perahu yang mudah dibuat, mudah dioperasikan, berbiaya murah, dan bergerak cepat.

Kapal Plat Datar berbahan baku tripleks kayu. Di dalam perlombaan, perahu tersebut akan diuji dengan mengangkut beban 200 kilogram. “Kami menargetkan bisa masuk lima besar,” ujarnya.

Inovasi
Selain Kapal Plat Datar, terdapat pula Kapal Jayasatria Garuda (Jagur) buatan Tim Solar Boat serta kapal nirawak Makara-05 dan Makara-06 karya Tim Autonomous Marine Vehicle (AMV). Jagur akan mengikuti Dutch Solar Challenge pada 30 Juni-9 Juli 2016 di Belanda. Adapun Makara-05 dan Makara-06 akan berjibaku di AUVSI Roboboat Competition di Amerika Serikat pada 4-10 Juli 2016.

Fisik Jagur panjangnya 6 meter dengan berat 25 kilogram. Perahu ini menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi dengan memanfaatkan empat panel surya. Dari sisi bentuk mengikuti jukung tradisional sehingga memiliki dua sayap di kanan dan kiri.

Kapten Tim Solar Boat UI, Pradhana Sadhu, mengatakan akan mengikuti perlombaan kecepatan, daya tahan, dan slalom di Belanda. “Dari penelitian kami, lawan terberat adalah Belanda dan Polandia,” tuturnya.

Pradhana juga mengungkapkan, pada 2018, timnya berniat mengembangkan perahu bertenaga surya yang memanfaatkan panel surya fleksibel. Bukan panel kaku dan berat seperti yang digunakan Jagur saat ini.

Sementara itu, Makara-05 dan Makara-06 karya Tim AMV UI berupa perahu nirawak yang dikendalikan dari jarak jauh. Keduanya adalah perahu nirawak pertama buatan dalam negeri.

Dapat menyelam
Makara-06 berkemampuan menyelam, memotret dan merekam gambar, serta mendeteksi bentuk di dalam laut. Ia bisa bertahan selama empat jam di bawah laut. “Kelak, juga bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan pipa dalam laut ataupun pengecekan bencana alam,” kata Ketua Tim AMV UI Zulfah Zikriana.

Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Bidang Relevansi dan Produktivitas Agus Puji Prasetyono menjelaskan, hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi didorong untuk bisa masuk ke dunia industri dan dimanfaatkan oleh masyarakat.(DNE)
———
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Mei 2016, di halaman 12 dengan judul “Karya Mahasiswa Diikutkan Lomba Perahu Internasional”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB