LIPI kembali berinovasi bagi penanganan Covid-19. Produk inovasi itu bernama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula – 01 (GLP FNC-01)
HUMAS LIPI—Alat yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula–01 (GLP FNC-01) ini diklaim menjadi produk pertama di Indonesia. Alat ini menyuplai oksigen tekanan tinggi bagi pasien yang membutuhkan. Alat ini bisa dimanfaatkan untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kembali memberikan sumbangsih inovasinya bagi penanganan pandemi Covid-19. Kali ini, mereka menawarkan inovasi berupa produk alat terapi oksigen beraliran tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alat itu, dalam siaran pers Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rabu (17/6/2020), diklaim sebagai produk pertama di Indonesia. ”Alat yang juga dikenal sebagai High Flow Nasal Cannula (HFNC) adalah yang pertama berhasil lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Agus Haryono.
Menurut Agus, riset ini—dan hasil-hasil riset sebelumnya—menunjukkan para peneliti LIPI tetap mampu produktif berkarya di tengah situasi pandemi Covid-19.
Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Haznan Abimanyu menerangkan, pengembangan HFNC ini hasil kerja sama riset antara LIPI dan PT Gerlink Utama Mandiri dalam bentuk kolaborasi pengembangan produk dan pemasarannya. ”Kami berharap banyak pihak yang mendukung sehingga dapat menekan biaya produksi sekaligus membantu distribusi ke seluruh rumah sakit yang membutuhkan,” ungkap Haznan.
HUMAS LIPI—Alat yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula–01 (GLP FNC-01) ini hasil inovasi LIPI yang bermitra dengan perusahaan. Diharapkan hasil inovasi alat kesehatan ini bisa membantu menangani pandemi Covid-19.
Ketua Kelompok Penelitian Otomasi Industri Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Hendri Maja Saputra mengungkapkan, alat yang diberi nama Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula–01 (GLP FNC-01) ini merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi.
”Alat ini sangat berguna untuk pasien Covid-19 untuk tahap awal jika pasien masih dalam kondisi dapat bernapas sendiri. Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal napas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” tutur Hendri.
Riset telah dilakukan sejak April 2020. Hasil riset kemudian menghasilkan produk nasal cannula atau alat bantu pernapasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur. ”Penggunaannya tidak sebatas untuk pasien Covid-19, tetapi juga dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosis penyakit paru obstruktif kronik, Restrictive Thoracic Diseases (RTD), Obesity Hypoventilation Syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan Decompensated Obstructive Sleep Apnea,” kata Hendri.
Secara teknis, ia menjelaskan, sistem kerja alat ini adalah aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi yang berbasis pada penyempitan aliran masuk. ”Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien Covid-19 baik yang berstatus ODP, PDP, maupun pasien positif,” katanya.
Selain itu, alat ini tidak hanya dapat digunakan untuk pasien anak, tetapi juga pasien dewasa dengan berbagai macam ukuran nasal cannula. ”Alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat umum,” kata Hendri.
Oleh ICHWAN SUSANTO
Editor: ICHWAN SUSANTO
Sumber: Kompas, 17 Juni 2020