Indonesia Meraih Dua Medali Perak dan Dua Medali Perunggu di IChO 2020

- Editor

Senin, 3 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan siswa Indonesia berprestasi di kancah internasional. Di ajang Olimpiade Kimia Internasional Ke-52 Turki, tim Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu.

DOKUMENTASI KEMDIKBUD—Pengumuman tim Indonesia meraih dua medali perak di Olimpiade Kimia Internasional Ke-52 Turki, Kamis (30/7/2020) malam.

Indonesia meraih medali perak dan perunggu di ajang Olimpiade Kimia Internasional Ke-52 Turki. Dua medali perak diraih Mark Susanto, siswa SMA Kristen BPK Penabur 1 Jakarta, dan Ivan Candra Gunawan, siswa SMA Kristen Petra 2 Surabaya. Medali perunggu dicapai oleh Rifqi Naufal Abdjul dari SMA Negeri 81 Jakarta dan Steven William dari SMA Kristen Petra 1 Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Asep Sukmayadi, dalam pernyataan resmi, Sabtu (1/8/2020), di Jakarta, mengatakan, untuk pertama kali sejak Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbud memfasilitasi pengiriman siswa mengikuti olimpiade tingkat internasional. Dia berharap bisa terus mendukung dan memfasilitasi siswa berprestasi bidang lainnya menggapai performa terbaik ke tingkat internasional.

Pengumuman pemenang berlangsung secara virtual, Kamis (30/7) malam. Acara pemberian medali dikemas oleh panitia Olimpiade Kimia Internasional atau IChO Ke-52 secara virtual dengan visualisasi yang dibuat bak kenyataan saat hari normal.

IChO Ke-52 dilaksanakan 23-29 Juli 2020. Pelaksanaan IChO seharusnya terselenggara di kota Istanbul, Turki, tetapi akhirnya terselenggara secara daring karena pandemi Covid-19. Peserta dari setiap negara mengerjakan soal Fujian dari negara masing-masing atau remote access exam. Panitia IChO di Istanbul mengawasi langsung melalui aplikasi telekonferensi. Mentor dan juri juga bekerja melalui aplikasi telekonferensi.

KOMPAS/ SAMUEL OKTORA—Buku berjudul Bahan Ajar Untuk Pelatihan dan Pendampingan Matematika Sekolah Dasar yang dibuat oleh para dosen Program Studi Matematika Univeristas Katolik Parahyangan (Unpar) ini telah mengalami edisi revisi empat kali di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/4/2019).

IChO Ke-52 diikuti 60 negara dari 82 negara yang diundang resmi. Peserta terdiri dari 235 siswa dan 166 akademisi.

Tim Olimpiade Kimia Indonesia terdiri dari Ivan Candra Gunawan (SMA Kristen Petra 2 Surabaya), Steven William (SMA Kristen Petra 1 Surabaya), Mark Soesanto (SMA Kristen BPK Penabur 1 Jakarta), dan Rifqi Naufal Abdjul (SMA Negeri 81 Jakarta). Mereka dilatih dan didampingi empat mentor dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, yakni Djulia Onggo, Deana Wahyuningrum, Nyoman Marsih, dan Fainan Failamani.

Ketua Panitia Akademik IChO 2020 Arif Dasganmen mengatakan, ”Chemistry for a Better Tomorrow” menjadi tema yang diusung oleh Panitia IChO Ke-52. Tema ini cocok dengan penyelenggaraan IChO yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Kegiatan ini sebagai wujud penjaringan talenta di bidang kimia agar memberikan manfaat pada masa depan.

”Kami mengupayakan terbaik agar tetap bisa menyelenggarakan olimpiade langsung, tetapi hal itu tidak mungkin karena pandemi Covid-19. Kami paham bahwa siswa, keluarga, guru, dan pembimbing mereka dari setiap negara telah bekerja keras demi berpartisipasi di olimpiade ini. Maka, kami memutuskan menyelenggarakan kompetisi jarak jauh,” ujarnya.

Oleh MEDIANA

Editor: ICHWAN SUSANTO

Sumber: Kompas, 1 Agustus 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB