Kiprah orang Indonesia di arena overclock dunia tak bisa dipandang sebelah mata. Dalam kejuaraan dunia live overclock Kingston HOT yang diselenggarakan oleh Kingston di Fountain Valley, California, Amerika Serikat, anak muda Indonesia bahkan berhasil menjadi jawara.
Wakil dari Indonesia — Alva Jonathan (nickname: Lucky_n00b) — menjadi juara setelah mampu mengalahkan 9 peserta final lainnya yang berasal dari Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Polandia (juara 2 tahun berturut-turut), Italia, Afrika Selatan, dan juga rekan senegaranya dari Indonesia.
Prestasi ini tentu membanggakan dan menjadikan Alva sebagai orang Asia pertama yang berhasil memenangkan kejuaraan dunia overclock bergengsi ini di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Overclock sendiri adalah upaya meningkatkan performa komputer dengan menaikkan frekuensinya (contoh: dari 2 GHz ke 2.5 GHz). Namun saat ini praktek overclock lebih mengacu ke upaya meningkatkan performa sebuah sistem agar (jauh) lebih tinggi dibandingkan performa standarnya.
Di kejuaraan overclocking, pemenangnya adalah peserta yang mampu menampilkan nilai tertinggi dari kategori pertandingan yang ditetapkan. Pada umumnya kategori pertandingan dalam sebuah kejuaraan overclocking bisa terbagi menjadi dua jenis:
1. Adu tinggi frekuensi: Bisa merupakan adu tingkat frekuensi prosesor komputer, adu frekeuensi memori (RAM), dan sebagainya.
2. Adu performa: Dalam pertandingan jenis ini, panitia menentukan software benchmark apa yang akan menjadi penentu kemenangan. Peserta yang berhasil memperoleh nilai performa terbaik dalam pengerjaan software benchmark tersebut adalah pemenangnya.
“Saya sangat bersyukur dan sekaligus merasa sangat beruntung bisa memenangkan kejuaraan yang sangat bergengsi Kingston H.O.T tahun ini. Dari sisi persiapan, ini adalah kejuaraan dunia dengan persiapan paling minim yang pernah saya jalani,” ungkap Alva dalam keterangannya yang diterima detikINET, Selasa (22/12/2015).
Seharusnya, lanjut Alva, persiapan kejuaraan dunia seperti ini dilakukan selama beberapa minggu. Namun, sejak awal Desember ia sudah disibukkan dengan penyelenggaraan AOCT di Jabodetabek, demo overclock, dan langsung dilanjutkan dengan kejuaraan dunia di Wuhan, China di mana Alva berhasil meraih posisi ke-3.
“Dalam sebulan meraih dua prestasi dunia adalah pencapaian yang membanggakan bagi saya pribadi. Lebih membanggakan karena saya membawa nama Indonesia,” lanjutnya dengan ekspresi penuh kegembiraan.
Overclocking HyperX OC Takeover (H.O.T.)
Kejuaraan Dunia Overclocking HyperX OC Takeover (H.O.T.) diselenggarakan oleh produsen memori Kingston. Babak penyisihan untuk kejuaraan dunia ini dilakukan secara online.
Dari kejuaraan online ini hanya sedikit overclocker terbaik dari setiap region yaitu Amerika Utara, Amerika Latin, EMEA (Eropa, Timur Tengah, Afrika), dan Asia yang berhak memperoleh undangan ke final kejuaraan dunia ini. Sesi final kejuaraan ini dilakukan di Fountain Valley, California, Amerika Serikat pada tanggal 16 dan 17 Desember 2015 lalu.
Di babak final, Indonesia berhasil mengirimkan dua wakilnya dengan mengalahkan seluruh peserta lain dari Asia. Mekanisme pertandingan dan penjurian dalam kejuaraan ini diserahkan kepada tim dari HWBOT.org.
Situs yang menjadi acuan skor hasil pertandingan serta rekor dunia ini merupakan salah satu pihak yang paling antusias dalam pengembangan overclock di seluruh dunia. Kejuaraan ini pun disiarkan secara live oleh overclocking-tv.com di kanal-kanal online mereka. Juara pertama lomba ini memperoleh hadiah senilai USD 7.000, juara kedua USD 5.000, dan juara ketiga USD 3.000.
Adapun peserta Final Kingston H.O.T. ini adalah:
· Amerika Utara: Splave and Fugger
· Asia: Hazzan and Lucky_n00b
· EMEA: Rsannino and DrWeez
· Amerika Latin: Nacho_arroyo and Joe90br
· Wildcard: Gunslinger
Jalannya Pertandingan
Final kejuaraan ini dibagi menjadi tiga sesi pertandingan. Skor akumulatif dari ketiga pertandingan tersebut adalah penentu kemenangan. Di hari pertama, Alva berhasil meraih peringkat 2 dalam sesi pertama dan peringkat 3 dalam sesi kedua.
Sesi kedua ini berhasil dimenangkan oleh overclocker asal Indonesia lainnya, Hasan Jadid (Hazzan). Sementara itu, juara bertahan, Xtreme_Addict (Polandia) berhasil meraih posisi 1 di sesi pertama dan peringkat 2 di sesi kedua. Terpaut cukup jauh dari peringkat 1 umum, Alva harus meraih keunggulan tiga peringkat terhadap Polandia di sesi ketiga, hari berikutnya.
Di hari kedua, persaingan berlangsung dengan amat ketat, peserta dari negara lain akhirnya bisa bergantian mendominasi papan peringkat atas. Akan tetapi, pada akhirnya Alva mampu meraih peringkat 2 dalam sesi ketiga ini.
Terpaut cukup jauh dari Polandia, Alva berhasil mengumpulkan nilai tertinggi dalam keseluruhan lomba dan memenangkan peringkat pertama kejuaraan dunia di Amerika Serikat ini. Sementara itu, Hazzan (Indonesia) meraih peringkat ketiga, melengkapi dominasi Indonesia di Amerika Serikat dalam kejuaraan dunia ini. Selamat Alva!
(ash/rns)
Ardhi Suryadhi
Sumber: detikinet, Selasa, 22/12/2015