Habibie Award bagi Ilmuwan; Perlu Lembaga Jembatani Peneliti dan Industri

- Editor

Selasa, 19 November 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Empat ilmuwan Indonesia menerima penghargaan Habibie Award 2013. Penyerahan Habibie Award untuk empat peneliti Indonesia yang bereputasi internasional ini dilaksanakan bersamaan dengan perayaan HUT Ke-14 The Habibie Center pada Selasa (19/11) ini.

Keempat peneliti yang meraih Habibie Award 2013 adalah Anto Sulaksono, doktor bidang fisika nuklir teoretis yang mengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (bidang ilmu dasar); Mohammad Nasikin, Guru Besar Bidang Rekayasa Reaksi dan Katalisis di Teknik Kimia UI (Bidang Ilmu Rekayasa); Irwandi Jaswir, Guru Besar yang mengajar di International Islamic University Malaysia dan Pimpinan Pusat Pengolahan Produk Laut di Surya University Tangerang (Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi); serta Abdul Hadi Wiji Muthari, Guru Besar Filsafat Agama Universitas Paramadina Jakarta (Bidang Ilmu Kebudayaan).

Penerima Habibie AwardKetua Dewan Pengurus Yayasan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM-IPTEK) Wardiman Djojonegoro di Jakarta, Senin (18/11), mengatakan, pemberian Habibie Award bagi ilmuwan ini sebagai bentuk penghargaan supaya peneliti Indonesia terus termotivasi untuk berkarya. Peraih Habibie Award mendapat hadiah uang 25.000 dollar AS.

Menurut Habibie, dalam memajukan penelitian di negeri ini, pemerintah perlu membentuk sebuah badan atau lembaga yang dapat menjembatani peneliti dan industri. ”Tidak mungkin peneliti yang harus menawarkan sendiri risetnya kepada investor,” kata Habibie. (ELN)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumber: Kompas, 19 November 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Berita ini 15 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Jumat, 27 Juni 2025 - 05:33 WIB

Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB