Generasi Beruang Madu Terancam Putus

- Editor

Senin, 24 Februari 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beruang madu (Helarctos malayanus) makin terancam. Peningkatan beruang madu hasil sitaan yang dititipkan ke tempat rehabilitasi dan lembaga perlindungan satwa belum menjawab masalah. Penyitaan satwa itu terus berlangsung, biaya pemeliharaan makin besar, tetapi tidak semua bisa dilepasliarkan.

Demikian disampaikan Caecilia Nurimpikanasari, Kepala Divisi Pendidikan Lingkungan Hidup Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan, di sela-sela Peringatan Hari Penyelamatan Beruang Sedunia, Jumat (21/2), di Balikpapan. ”Kami yakin, ada beruang madu yang masih dipelihara masyarakat. Penyebabnya, masih ada anggapan bahwa memelihara satwa eksotis adalah keren. Ini sulit ditelusuri karena beruang madu termasuk satwa kalem, tidak bersuara keras,” ujarnya.

KWPLH, unit pelaksana di bawah Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain dan DAS Manggar, Balikpapan, sejak 2006 memelihara titipan 7 beruang madu yang ditempatkan di hutan buatan seluas 1,3 hektar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hewan Langka MatiSementara itu, Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), melalui Samboja Lestari Orangutan Reintroduction and Land Rehabilition Program di Kaltim, memiliki 47 beruang madu. Satwa sitaan itu dititipkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.

”BOSF Samboja Lestari dititipi beruang madu sejak 2002 karena ini tempat terdekat dan bisa menampung. Jumlah beruang tidak bertambah karena kami tak berwenang mengembangbiakkan. Yang kami lakukan merawat dan melatih. Jika ada yang bisa dilepasliarkan, kami lepas,” ujar Suwardi, anggota staf Komunikasi BOSF Samboja Lestari.

Jumlah beruang madu hasil sitaan, menurut Caecilia, cukup mencemaskan. Generasi 54 beruang madu itu terhenti. Tujuh beruang madu di KWPLH terdiri dari 2 betina dan 5 jantan. Namun, tidak serta-merta mereka saling tertarik dan kawin.

Beruang madu merupakan yang terkecil dari delapan jenis beruang di dunia. Habitatnya di hutan-hutan Asia Tenggara, termasuk Pulau Kalimantan dan Sumatera. Namun, keberadaannya terancam karena hutan terus dirambah dan dirusak, selain ancaman perburuan dan kebakaran hutan.

Satwa endemik Asia Tenggara itu masuk kategori satwa berstatus terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature. Jumlah satwa itu di dunia kini kurang dari 25.000 ekor dan terus menyusut dalam 30 tahun terakhir.

Peringatan Hari Penyelamatan Beruang Sedunia diisi, antara lain, dengan penyerahan piagam dan ucapan terima kasih Pemkot Balikpapan dan KWPLH kepada pengadopsi beruang dan donatur besar. Selain itu, ada juga penggalangan donasi, penjualan barang, pentas musik, pameran foto satwa liar, dan pemutaran film. Acara itu untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat untuk lebih mengenal beruang, khususnya beruang madu yang merupakan maskot Kota Balikpapan. (PRA)

Sumber: Kompas, 24 Februari 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua
Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS
Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:43 WIB

Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:48 WIB

Dusky: Senandung Ibu dari Sabana Papua

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:21 WIB

Dari Garis Hitam ke Masa Depan Digital: Kronik, Teknologi, dan Ragam Pemanfaatan Barcode hingga QRIS

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Anak-anak Sinar

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:30 WIB

Fiksi Ilmiah

Kapal yang Ditelan Kuda Laut

Senin, 14 Jul 2025 - 15:17 WIB

fiksi

Pohon yang Menolak Berbunga

Sabtu, 12 Jul 2025 - 06:37 WIB