Gempa 6,1 SR Kembali Guncang Selatan Jawa Barat

- Editor

Kamis, 7 April 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang Jawa Barat yang terasa hingga Jakarta, Rabu (6/4). Gempa di selatan Jawa, khususnya Jawa Barat, bukan hal baru. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 21.45, berpusat 101 kilometer barat daya Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa pada sisi dalam lempeng Eurasia itu tergolong dangkal. Gempa paling kuat terasa hingga 5 detik di Kabupaten Garut, yang menyebabkan warga berlarian keluar rumah. “Gempa kuat juga dirasakan di Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, dan Kota Bandung,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dihubungi di Jakarta, Rabu malam. Hingga malam, tidak ada laporan kerusakan dan korban jiwa. Pada 5 September 2015, gempa 5,6 SR juga mengguncang Jabar selatan. Saat itu, pusat gempa 109 km dari Kabupaten Garut berkedalaman 10 km. Gempa terasa di Garut, Tasikmalaya, hingga Bandung. (GSA)
—————————-
Uji Peluncur yang Bisa Digunakan Lagi Sukses

Pengiriman satelit atau wahana antariksa ke orbit biasanya menggunakan roket peluncur sekali pakai. Seusai misi, roket peluncur akan jatuh ke bumi. Itu membuat biaya peluncuran wahana antariksa jadi sangat mahal. Karena itu, sejumlah perekayasa di beberapa perusahaan penerbangan luar angkasa menggagas penggunaan roket peluncur yang bisa digunakan lagi. Salah satunya roket peluncur New Shepard buatan Blue Origin. Sabtu (2/4), New Shepard menjalani uji ketiga. Roket itu diluncurkan dari lokasi peluncuran di Texas Barat, Amerika Serikat, membawa kapsul pengangkut awak meski tak ada awak dalam uji coba. Pada ketinggian 103,2 km di atas muka bumi, kapsul pengangkut awak dilepaskan dari roket peluncur dan jatuh ke tanah menggunakan parasut. Batas luar angkasa adalah 100 km. Sementara itu, roket peluncur New Shepard turun lagi ke bumi. Pada ketinggian 1.097 meter di atas tanah, mesin propulsi roket BE-3 dihidupkan sehingga roket mendarat mulus dalam posisi tegak. Ini kabar baik bagi dunia misi jelajah ruang angkasa. (SPACE/MZW)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 April 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB