El Nino; Titik Api Hutan Kalbar Lebihi Batas Maksimal

- Editor

Jumat, 13 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jumlah titik api di hutan Kalimantan Barat delapan kali lipat dari batas maksimal. Sementara jumlah titik api di Riau 70 persen lebih banyak dari batas maksimal. Saat ini, Kementerian Kehutanan menetapkan 10 provinsi rawan kebakaran hutan.

”Persoalan kebakaran hutan jadi fokus. Kerugiannya besar dan berulang setiap tahun,” kata Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Arief Yuwono pada paparan antisipasi El Nino, di Jakarta, Kamis (12/6). Turut hadir perwakilan Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, akademisi, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan).

Pada El Nino tahun 1997, kebakaran hutan mengakibatkan kerugian 674 juta dollar AS hingga 700 juta dollar AS (sekitar Rp 6,7 triliun-Rp 7 triliun) dan asapnya melintasi batas negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun ke-10 provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, di antaranya Riau, Jambi, Sumut, Sumsel, Sulsel, Kalbar, Kaltim, Kalteng, dan Kalsel.

Di tempat terpisah, seusai rapat pencegahan kebakaran lahan/hutan yang dipimpin Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, kemarau panjang telah diantisipasi. ”Kami siaga, terutama di provinsi-provinsi dengan banyak lahan gambut,” ujarnya.

Rapat kemarin menetapkan pembentukan tim yang setiap hari mengawasi lahan-lahan mudah terbakar. Tim itu di bawah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

11233791h”Dampak El Nino mungkin terasa Agustus, September, dan seterusnya. Seberapa parah? Tergantung kekuatannya,” kata Deputi Kepala BMKG Bidang Klimatologi Widada Sulistya.

Kekuatan El Nino tahun ini diperkirakan lemah sampai dengan sedang. Setidaknya tak seperti El Nino tahun 1997.

Dalam rapat, Boediono menyampaikan risiko kebakaran lahan sangat besar. Oleh karena itu, ia meminta antisipasi dilakukan sedini mungkin untuk mencegah dampak buruk yang lebih luas. (ISW/ATO)

Sumber: Kompas, 13 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB