Dukungan Psikososial, Kunci Berhenti Merokok

- Editor

Selasa, 6 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Faktor psikososial amat memengaruhi perilaku merokok di kalangan masyarakat. Untuk itu, penetapan faktor psikososial perlu menjadi prioritas utama dalam pengembangan intervensi berhenti merokok. Hal itu diharapkan menekan jumlah perokok dalam tiga dekade ke depan.


Budijanto memaparkan hal itu dalam disertasinya yang dipertahankan saat ujian terbuka di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, pekan lalu. Dengan promotor Prof Dr Asip F Hadipranoto dan dua Kopromotor Dr Asma’i Ishak dan Dr Anas Hidayat, disertasi Budijanto, ”Pengaruh Faktor Psikosial pada Niat Berhenti Merokok”, mendapat nilai memuaskan.

Psikososial, menurut Budi, terkait ciri-ciri psikologis individu, struktur sosial, tindakan kelompok sosial, dan interaksi antarkelompok individu. Dengan demikian, faktor budaya menetapkan peran individu dan mengatur bagaimana seseorang mengekspresikan dan bertindak dalam situasi sosial tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Jadi, penghentian merokok bukan kejadian tunggal, tetapi merupakan proses yang dipengaruhi faktor sosial, psikologis, dan biologis,” katanya. Mekanisme biologis yang kuat bisa menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami ketegangan psikologis saat terputus dengan konsumsi nikotin secara tiba-tiba.

Sebaliknya, orang akan menemukan kesegarannya saat menerima kembali konsumsi nikotin dan suasana hati pun tenang. ”Pada titik itu, psikososial berperan dalam intervensi penghentian merokok,” ujarnya.

Mengutip data Bank Dunia, jumlah perokok terus meningkat di negara berpendapatan rendah dan menengah. Negara-negara itu akan menanggung beban terberat epidemi merokok abad ini. Tanpa perubahan signifikan pola prevalensi di seluruh wilayah dunia pada 2020, merokok akan menyebabkan 10 juta kematian dan 70 persen terjadi di negara berkembang.

Untuk mengendalikan konsumsi tembakau, butuh bukti ilmiah dan penilaian risiko kesehatan berdasarkan data epidemologi atau statistik kematian. Namun, implementasi strategi pengendalian tembakau itu terhambat minimnya pengamatan lokal, penelitian, dan evaluasi sesuai kebutuhan dan kapabilitas lokal.

Sebelumnya, di fakultas sama, Eka Ambara meraih doktor dengan disertasi ”Peran Mediasi Kepercayaan Pelanggan terhadap Hubungan Kualitas Layanan-Loyalitas Pelanggan, studi kasus bisnis seluler”. Menurut Eka, pelanggan di Indonesia bersifat paguyuban dalam memilih produk seluler. Keluarga dan teman dekat jadi pertimbangan memilih produk seluler. Itu berbeda dengan konsumen di negara-negara Barat yang individual dalam menentukan produk. (TOP)

Sumber: Kompas, 6 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB