Daya Saing Investasi Diperkuat

- Editor

Selasa, 22 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Berlakukan Kebijakan Satu Peta
Melanjutkan kebijakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan paket deregulasi yang kedelapan. Pemerintah memfokuskan pada tiga persoalan yang selama ini dinilai menghambat investasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.

Targetnya, daya saing investasi semakin menguat menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN akhir tahun ini.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, paket deregulasi kali ini berisi tiga hal sebagai antisipasi perkembangan pasar lokal dan global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bagaimanapun kita harus siap menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN. Terkait hal itu, pemerintah memberlakukan kebijakan satu peta dengan tingkat ketelitian skala 1 : 50.000, percepatan pembangunan dan pengembangan kilang di dalam negeri, serta pemberian insentif bagi penerbangan nasional dan perusahaan jasa pemeliharaan pesawat,” kata Pramono Anung saat membuka pengumuman paket deregulasi kedelapan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (21/12).

Pramono yakin, paket kebijakan kali ini dapat meningkatkan daya saing dan daya tahan investasi dalam negeri.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan secara detail paket kebijakan kedelapan tersebut.

Terkait dengan kebijakan satu peta, kata Darmin, langkah ini karena sering kali pengembangan kawasan terbentur konflik terkait pemanfaatan lahan. Konflik itu terjadi karena informasi geospasial tematik (IGT) tumpang tindih satu sama lain. Persoalan lain, peta dengan skala 1 : 50.000 di kementerian, lembaga negara, ataupun pemerintah daerah masih menggunakan standar peta dengan format berbeda-beda.

23e66b8d95634f699f2d038b181b5aa4KOMPAS/WISNU WIDIANTORO–Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bersiap menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (21/12). Dalam kesempatan itu, mereka mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi VIII yang berfokus pada penggunaan satu peta, percepatan pembangunan kilang minyak, serta insentif bagi penerbangan nasional dan perusahaan jasa, terutama dalam pembelian pesawat.

Menurut Darmin, kebijakan satu peta ini diperlukan agar tersedia satu referensi geospasial dengan standar dan basis data yang sama. Layanan ini juga diperlukan untuk mengintegrasikan perencanaan pemanfaatan ruang skala luas dengan dokumen rencana tata ruang.

Swasta bisa masuk
Sementara rencana percepatan pembangunan kilang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) yang terus meningkat. Pemerintah memperkirakan, permintaan BBM terus meningkat 1,2 juta-1,9 juta barrel per hari tahun 2025. Di satu sisi, Indonesia belum pernah membangun kilang minyak baru selama 21 tahun terakhir. Pembangunan kilang minyak terakhir dilakukan tahun 1994 di Balongan dengan kapasitas 125.000 barrel per hari.

Menanggapi kebijakan itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyambut baik hal tersebut. Namun, Pertamina sangat membutuhkan dukungan pemerintah berupa pemberian insentif.

Sementara itu, terkait insentif bagi industri penerbangan, pemerintah membebaskan tarif bea masuk untuk 21 pos tarif suku cadang dan komponen perbaikan atau pemeliharaan pesawat terbang.

Kebijakan ini diumumkan karena beberapa produk komponen pesawat hingga kini belum dapat diproduksi di dalam negeri. Jika pun sudah, produk tersebut belum memiliki sertifikasi dari pabrik pembuatnya. Pada saat yang sama, industri jasa pemeliharaan pesawat terbang membutuhkan kecepatan dalam impor suku cadang. (APO/SON/NDY)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Desember 2015, di halaman 17 dengan judul “Daya Saing Investasi Diperkuat”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB