Data Kekayaan Hayati Melonjak dalam 20 Tahun

- Editor

Senin, 27 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dokumen Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) mencatat peningkatan drastis jenis kekayaan hayati Indonesia sejak 1993 hingga 2014. Kendati demikian, peningkatan itu belum bisa mencatat keseluruhan jenis flora dan fauna.

”Selama 20 tahun, jumlah jenis flora dan fauna meningkat signifikan hingga hampir dua kali lipat,” kata Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Endah Murniningtyas pada seminar pemutakhiran dokumen IBSAP, di Jakarta, Rabu (22/4). Penambahan jenis itu bukan semata munculnya jenis baru, melainkan adanya upaya pengumpulan informasi jenis flora dan fauna yang dikumpulkan dari 150 pakar dari institusi riset pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat sektor kehutanan, kelautan, dan pertanian. Lonjakan drastis pada kelompok flora. Di Sumatera, tahun 1993 hanya ada 820 jenis tumbuhan, kini tercatat 8.391 jenis. Di Kalimantan, dari 900 jenis flora (1993), kini tercatat 9.956 jenis. Kepala LIPI Iskandar Zulkarnaen mengatakan, sejak 1994 hingga 2014, jenis burung bertambah 3 jenis, sedangkan reptil dan amfibi bertambah 25 jenis, ikan (48), mamalia (28), dan tanaman (80). Keanekaragaman flora dan fauna itu dipengaruhi 19 tipe ekosistem yang terbagi menjadi 74 tipe vegetasi. (GER)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 April 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek “.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB