Buka Komunikasi dengan Anak dalam Menghadapi Pandemi

- Editor

Senin, 27 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di masa pandemi Covid-19, orangtua terlebih dahulu harus menyadari bahwa saat ini adalah situasi bencana yang tidak biasa. Tanggung jawab yang harus dijalankan pun menjadi lebih besar.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ—Dua anak belajar melukis untuk mengisi waktu luang selama sekolah dari rumah di Kelurahan Sarua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (27/3/2020).

Sebagian besar orangtua dituntut bisa segera beradaptasi dalam menghadapi pandemi. Selain tanggung jawab rumah tangga, orangtua harus mampu menyelesaikan pekerjaan kantor serta tugas belajar anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski begitu, orangtua harus paham, tuntutan adaptasi tersebut juga dialami oleh anak. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya membuka komunikasi dengan anak agar bisa saling memahami dan membantu melewati kondisi saat ini.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (25/4/2020), mengatakan, orangtua terlebih dahulu harus menyadari bahwa saat ini adalah situasi bencana yang tidak biasa. Tanggung jawab yang harus dijalankan pun menjadi lebih besar.

”Orangtua juga harus paham bahwa anak juga beradaptasi dengan situasi sulit ini. Anak tidak bertemu dengan teman, harus di rumah saja, belajar pun harus bersama orangtua yang terkadang tidak membantu. Proses di rumah saja seperti ini juga menjadi proses belajar anak dalam kondisi bencana,” tuturnya.

Dalam situasi seperti ini, ujar Rita, komunikasi terbuka antara orangtua dan anak menjadi sangat penting. Dengan begitu, anak bisa lebih paham pada kondisi orangtua. Keterbukaan ini juga bisa mewujudkan kerja sama yang baik di rumah.

Menurut dia, tanpa ada kerja sama dan dukungan bersama, berbagai risiko buruk di rumah tangga bisa terjadi. Salah satunya, risiko terjadinya kekerasan di rumah tangga, baik dari orangtua kepada anak maupun dari bapak kepada ibu atau sebaliknya. Kekerasan ini bisa berupa kekerasan fisik ataupun psikologis.

Bangun komunikasi
Psikolog Seto Mulyadi menambahkan, sejumlah laporan menunjukkan anak mengalami stres dan tekanan di saat harus tetap bertahan di rumah selama masa pandemi. Banyak anak rindu kembali ke sekolah untuk bertemu bapak dan ibu guru karena merasa orangtuanya tidak bisa menemani belajar dengan baik di rumah.

Hal ini wajar terjadi karena orangtua memang tidak biasa memberikan pengajaran pada anak seperti di sekolah. Untuk itu, komunikasi orangtua dengan guru di sekolah harus tetap lebih masif agar orangtua bisa lebih paham mengenai materi pembelajaran yang diajarkan kepada anaknya.

Kewaspadaan lain yang juga harus diperhatikan saat masa pandemi ini adalah kesehatan anak. Ini terutama pada orangtua perokok. Ketika segala aktivitas terbatas dilakukan di rumah, kebiasaan merokok orangtua pun jadi lebih intensif dilakukan di rumah. Tingkat paparan asap rokok pada anak pun menjadi sangat tinggi.

”Mohon agar orangtua memperhatikan dampak dari merokok di rumah. Paparan nikotin dan zat berbahaya lain dari rokok bisa tersebar di rumah dan mengenai anak, bahkan mungkin anak balita dan bayi. Jadi, ini mohon diperhatikan dan dihindari,” ucap Seto.

Oleh DEONISIA ARLINTA

Editor ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Sumber: Kompas, 25 April 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB