Berantas Hama dengan Biakan Jamur

- Editor

Sabtu, 16 November 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamur Trichoderma dan Metarrhizium berhasil dikembangbiakkan serta diterapkan untuk membasmi hama jamur Ganoderma dan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) di perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara.

Manajer Agronomi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelapa Sawit Bahilang Sumut Abdul Azis, Kamis (14/11), menjelaskan, jamur Ganoderma dikenal bersifat patogen, hingga menimbulkan penyakit akar merah. Hama ini menurunkan populasi dan produktivitas kelapa sawit (Elaeis guineensis) di Sumut 30-50 persen.

Peneliti dari Jurusan Perlindungan dan Kesehatan Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, SM Widyastuti, dalam penelitian 17 tahun
terakhir menemukan, selain kelapa sawit, Ganoderma menyerang perkebunan monokultur, yaitu akasia (Acacia mangium), sengon (Paraserianthes falcotaria), flamboyan (Delonix regio), cemara (Casuarina equisetifolia), dan angsana (Pterocarpus indicus).

Ganoderma menyebar melalui spora terbawa angin dan menginfeksi perakaran di bawah tanah. Jamur makan unsur karbon hingga pohon lapuk dan roboh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk menekan Ganoderma, Puslitbang Kelapa Sawit Bahilang mengisolasi jamur Trichoderma. Upaya sama dilakukan peneliti di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan menggunakan strain jamur berbeda. ”Trichoderma diinduksi pada bibit sawit sehingga melindungi akar dan batang dari Ganoderma,” kata Abdul Azis.

Uji coba dilakukan di Pulau Maria, Kabupaten Asahan, Sumut. Hasilnya, induksi  Trichoderma menekan infeksi Ganoderma pada sawit 25 persen.

Bibit yang mengandung Trichoderma ditanam pada tahap penanaman ulang tahun 2012 di lahan seluas 951 hektar di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, kata Rita Tambunan, Asisten Kepala Perkebunan Kelapa Sawit Bahilang.

Menurut Widyastuti, peneliti Trichoderma, jamur ini melumpuhkan Ganoderma dengan melilitkan benang pada jamur, kemudian mengeluarkan enzim untuk mengurai senyawa kimia hingga mengambil unsur karbon Ganoderma. Reaksi ini membuat Ganoderma mati. Di lapangan, Widyastuti membuat pelet yang mengandung spora Trichoderma, alginat, dan pupuk hayati. Temuannya itu telah dipatenkan.

Hama kumbang
Puslitbang Kelapa Sawit Bahilang juga mengisolasi dan membuat biakan jamur Metarrhizium untuk membasmi hama kumbang tanduk. Kumbang ini merupakan hama utama kelapa sawit di areal tanam ulang. Penyebabnya, banyak tumpukan bahan organik sisa sawit yang membusuk menjadi tempat berkembang biak hama ini.

Pengendalian kumbang tanduk dilakukan menggunakan beberapa agensi hayati, di antaranya jamur Metarrhizium anisopliae dan Baculovirus oryctes. Jamur ini efektif mematikan larva 2-4 minggu setelah aplikasi.

Untuk mengembangbiakkan jamur, Puslitbang Bahilang menggunakan medium beras. Biakan jamur lalu disebar ke tumpukan tandan kosong kelapa sawit.

Selain itu, pengendalian kumbang tanduk dilakukan menggunakan perangkap feromon. PPKS berhasil menyintesis agregat feromon untuk menarik kumbang. (YUN)

Sumber: Kompas, 16 November 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB