Home / Berita / Belajar “Coding” Tingkatkan Daya Analisis

Belajar “Coding” Tingkatkan Daya Analisis

Pendidikan bahasa pemrograman komputer sejak dini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan logika yang secara alami dimiliki oleh manusia. Selain itu, kematangan cara berpikir juga akan meningkat sehingga anak akan mudah menyelesaikan permasalahan dalam keseharian mereka.

Kepala Sekolah Clevio Coder Camp Fransiska Oetami mengatakan, idealnya anak diperkenalkan bahasa pemrograman (computer coding) sedini mungkin begitu mereka bisa membaca dan menulis. Terlebih saat itu mereka sudah terbiasa menggunakan gawai.

“Anak yang berusia di bawah sepuluh tahun masih impulsif dalam mengambil keputusan karena lobus frontalis mereka belum terbentuk sempurna. Computer coding melatih anak berpikir logis sesuai konsekuensi sebab-akibat yang berdampak pada kematangan cara berpikir,” kata perempuan yang akrab disapa Siska ini, Jumat (26/2/2016).

Dasar operasional computer coding, ujar Fransiska, adalah mengidentifikasi sebuah persoalan, kemudian menentukan algoritma atau urutan langkah untuk memecahkan persoalan tersebut. Dalam menganalisis pola data atau informasi, anak pun akan terbiasa menggeneralisasi prinsip tertentu guna membuat sebuah abstraksi.

Cara berpikir seperti itu, menurut Fransiska, bermanfaat saat diaplikasikan di kehidupan sosial anak, baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Anak akan mengurangi impulsivitas dalam pengambilan keputusan serta menjadi lebih peka terhadap konsekuensi dari hubungan sebab dan akibat.

Sebagai tempat kursus pemrograman, Clevio Coder Camp rutin menggelar kelas coding melalui beberapa tahapan. Tahap pertama mengenalkan pada permainan elektronik yang melatih logika, kemudian pembuatan aplikasi sederhana, dilanjutkan membuat website untuk memajang karya mereka, dan akhirnya membuat situs toko daring untuk menjual karya mereka.

342172e7bd2a427b81bd16bedd1a6944KOMPAS/INGKI RINALDI–Puluhan bocah dampingan Komunitas Bimbel Koran di Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur, dan Sanggar Seni Budaya, Buaran, Minggu (31/1/2016), turut dalam pengenalan bahasa pemrograman komputer (coding). Program tersebut dikemas sedemikian rupa dengan konsep bermain untuk membuat permainan (game).

“Jenis-jenis permainan untuk mengasah logika anak kami gunakan produk dari Microsoft, Berkeley, dan MIT. Sementara untuk aplikasi programing halaman website, peserta didik kami kenalkan dengan aplikasi HTML5, CSS, dan Javascript,” kata Siska.

Terkait dihapusnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013, Fransiska berharap agar sekolah tetap memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari bahasa pemrograman.

“Selama ini, siswa cenderung diarahkan untuk menghafal. Seharusnya mereka dibiasakan berpikir logis untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Salah satu caranya adalah dengan belajar pemrograman,” ujarnya.

Tak terbatas usia
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, pembelajaran bahasa pemrograman bisa dilakukan oleh berbagai kalangan usia. Selain itu, computer coding juga tidak eksklusif hanya dapat dilakukan oleh kalangan programmer.

“Computer coding dapat dipelajari oleh semua kalangan dari lintas profesi. Pemberdayaan kemampuan bahasa pemrograman juga dapat mendorong pengembangan industri kreatif,” ujarnya.(C06)

Sumber: Kompas Siang | 26 Februari 2016

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d blogger menyukai ini: