Arif: IPB Jadi Rujukan di Era Disrupsi

- Editor

Kamis, 16 November 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arif Satria terpilih sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor periode 2017-2022 menggantikan Herry Suhardiyanto. Doktor bidang kebijakan kelautan dan perikanan lulusan Universitas Kagoshima, Jepang, itu bertekad membawa IPB sebagai trendsetter perubahan di era disrupsi.
“IPB ke depan menghasilkan para techno-sociopreneur unggul yang adaptif terhadap perubahan sekaligus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi,” ujar Arif ketika dihubungi, Rabu (15/11).

Kemarin, Majelis Wali Amanah (MWA) IPB menggelar sidang paripurna untuk memilih rektor IPB. Sidang yang dipimpin Ketua MWA MA Chozin menetapkan satu dari tiga calon, yakni Arif Satria, melalui musyawarah untuk mufakat. Ada tiga calon rektor yang hadir dalam sidang tersebut, yakni Arif Satria (Dekan Fakultas Ekologi Manusia), M Yusram Massijaya (Ketua Dewan Guru Besar), serta Yonny Koesmaryono (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan).

“Aturan di IPB mengamanatkan pemilihan rektor diusahakan musyawarah untuk mufakat. Alhamdulillah, kali ini semua anggota MWA bisa satu suara memilih Arif sebagai rektor baru IPB,” kata Chozin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hanya satu dari 17 anggota MWA yang tidak bisa hadir. Menristek dan Dikti diwakili Sekretaris Jenderal Kemristek dan Dikti Ainun Na’im. Pelantikan rektor terpilih direncanakan 15 Desember mendatang.

Sidang paripurna, kemarin, diawali sesi paripurna terbuka. Pada kesempatan ini ketiga calon rektor tampil untuk memaparkan rencana strategis dan program untuk pengembangan IPB lima tahun ke depan. Ada pula sesi tanya jawab yang melibatkan para anggota MWA dan tim panel (mantan rektor, perwakilan senat akademik, dan perwakilan dewan guru besar).

Transformasi
Arif Satria menyadari tantangan IPB ke depan sangat berat. Diperlukan energi besar untuk mentransformasi IPB menjadi perguruan tinggi yang tidak saja adaptif terhadap perubahan, tetapi juga menjadi rujukan atas perubahan yang ada. Sekarang adalah era disrupsi yang serba penuh ketidakpastian dan turbulensi (guncangan).

Selama lima tahun ke depan, Arif akan mengembangkan inovasi untuk memperkuat kemandirian bangsa. “IPB ke depan menghasilkan para techno-sociopreneur unggul yang adaptif. Inovasi-inovasi yang dihasilkan IPB akan diaplikasikan oleh para techno-sociopreneur baru,” ujar pria kelahiran Pekalongan, 17 September 1971, ini. (ELN/NAR)

SUmber: Kompas,16 November 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB