Adakan Kembali Beasiswa Strata Satu

- Editor

Senin, 28 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah disarankan kembali mengadakan program beasiswa strata satu ke luar negeri. Pengalaman belajar di luar negeri membantu pengembangan karakter dan pola pikir mahasiswa. Meski demikian, efektivitas peran penerima beasiswa juga harus dievaluasi.

Hal tersebut menjadi benang merah forum ”Membangun Kembali Program Beasiswa Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah Bangsa Indonesia” yang diselenggarakan Ikatan Alumni Program Habibie (Iabie), di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/4). Iabie adalah perkumpulan alumni penerima beasiswa program strata satu, strata dua, dan strata tiga ke luar negeri yang dikembangkan BJ Habibie pada tahun 1980 sampai 1996.

Poempida Hidayatullah, politikus Partai Golkar, pernah menjadi salah satu penerima beasiswa program ini. Ia menuturkan, kuliah di luar negeri membentuk mentalitas dan karakter pelajar karena menjalani sistem belajar yang berbeda dengan sistem di dalam negeri. Contohnya, sistem belajar di luar negeri menekankan pada pemahaman konteks ketimbang mengejar nilai bagus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Metode belajar seperti itu membantu cara berpikir. Contohnya ketika membahas sebuah masalah, argumentasi yang dikemukakan harus punya dasar data yang kuat,” kata Poempida yang merasakan kuliah di Universitas London, Inggris.

Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menjadi pembicara dalam forum itu, mempertanyakan usulan Iabie. Menurut Wardiman, sudah banyak institusi yang menawarkan beasiswa strata satu ke luar negeri. Ia berpendapat, ketimbang menambah beasiswa, yang sebaiknya dilakukan adalah mengefektifkan orang-orang berpendidikan di dalam negeri. (A01)

Sumber: Kompas, 28 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB