Populasi Badak Jawa Tak Seimbang

- Editor

Rabu, 8 Juli 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rasio populasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus) belum berimbang dari sisi perbandingan jantan dan betina serta anak dan dewasa. Ketidakseimbangan rasio masih ditambah masalah bahwa badak itu merupakan paling sedikit jumlahnya di dunia.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) M Haryono di Serang, Banten, Selasa (7/7), mengatakan, masalah itu diketahui berdasarkan hasil pemantauan populasi badak jawa tahun 2014 di TNUK. Jumlah badak jawa 57 ekor, terdiri dari 31 jantan dan 26 betina.

Infografis-Badak-Jawa-1787pxIdealnya, mayoritas badak berkelamin jantan. Bahkan, seharusnya rasio yang baik adalah satu jantan berbanding empat betina. Selain itu, rasio anak dan dewasa belum menggembirakan. Jumlah anak sebanyak 4 badak dan dewasa 53 badak. Rasio ideal adalah sepertiga dari jumlah populasi adalah anak badak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peningkatan badak setiap tahun pun tidak pesat. Pada 2013, jumlah badak hanya 58 ekor. Selama 2011-2014, 4 badak mati. Haryono mengatakan, 2 dari 4 badak itu ditemukan mati pada tahun 2014.

“Kami juga menemukan satu badak yang baru terpantau pada 2014. Pemantauan dilakukan dengan memasang kamera video pada Februari hingga Desember 2014,” kata Haryono. Kegiatan tersebut juga dilakukan untuk memantau satwa lain, seperti anjing hutan, macan tutul, dan banteng.

Kepala Seksi Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mamat Rahmat mengatakan, populasi badak jawa di dunia hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon. “Dalam waktu lama, itu menimbulkan kekhawatiran penurunan kualitas genetik,” ujarnya.

Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno menjelaskan, pelestarian badak jawa tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. “Itu tugas kita semua. Di dunia, populasi badak jawa yang kini sangat terancam punah hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon,” ucapnya.(BAY)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 Juli 2015, di halaman 13 dengan judul “Populasi Badak Jawa Tak Seimbang”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB