Pelaku perdagangan elektronik (e-dagang) mendukung rencana pemerintah membuat peta jalan perdagangan elektronik. Dukungan ini bertujuan menciptakan ekosistem dan arah perdagangan yang menguntungkan pelaku dalam negeri dan konsumen.
Chief Financial Officer Elevenia Lila Nirmandari dalam perayaan ulang tahun ke-1 Elevenia, Selasa (10/3), di Jakarta, mengatakan, pihaknya sudah mendengar rencana penyusunan peta jalan e-dagang tersebut. Salah satu substansi peta yang didukung adalah penarikan pajak e-dagang.
“Sejak berdiri Maret lalu, kami sudah taat membayar pajak meski pajak yang kami setor tidak berkaitan khusus dengan e-dagang. Kami tidak mempermasalahkan substansi peta itu asal mekanisme penarikan pajak e-dagang tidak membuat industri ini sulit berkembang,” ujar Lila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain pajak, Chief Executive Officer Elevenia Junsung Lee menambahkan, susbtansi peta jalan juga meliputi rantai bisnis terkait, seperti logistik, layanan keuangan, dan infrastruktur jaringan internet.
“Kalau Indonesia mempunyai peta jalan yang jelas, saya pikir, perusahaan logistik, penyedia layanan keuangan, dan jaringan internet semakin terarah. Mereka bisa mendukung e-dagang secara optimal. Dengan demikian, negara mampu meraup pendapatan dari e-dagang secara pasti,” kata Junsung.
Untuk penyedia layanan keuangan, Junsung melihat ada sejumlah ragam pembayaran secara elektronik. Tidak banyak pula sistem pembayaran ramah kepada konsumen. Akibatnya, pembeli sering sulit bertransaksi. Belum lagi ketidaktahuan bertransaksi dimanfaatkan penjual yang nakal untuk menipu.
Lebih jauh, Junsung mengungkapkan, pembangunan infrastruktur jaringan internet penting dilakukan secara merata ke seluruh daerah di Indonesia. Pemerataan mampu meningkatkan akses warga untuk berbelanja dalam jaringan.
“Salah satu visi utama kami adalah membangun bisnis yang bisa jadi kepercayaan konsumen. Saya rasa tak cuma negara bisa mendapat kontribusi besar dari e-dagang. Pengaturan ini akan sangat menguntungkan konsumen,” kata Junsung.
Secara terpisah, Division Head Digital Commerce Indosat Carlos Karo-Karo, yang dihubungi Kompas, mengatakan, pihaknya siap mengikuti substansi regulasi yang terangkum dalam rencana peta jalan e-dagang.
“Dengan peta jalan itu, Cipika.co.id sebagai laman pemasaran produk Indosat bersama pemain e-dagang lainnya dapat turut terlibat membangun industri e-dagang yang tepercaya,” kata Carlos. Dengan demikian, pelayanan kepada konsumen semakin bagus.
Carlos menyampaikan, dalam industri e-dagang, Cipika.co.id mengutamakan pengalaman dan kepuasan pelanggan sebagai prioritas. Oleh karena itu, pengembangan perusahaan berdasarkan pada masukan konsumen.
Pendiri Cotton Ink, laman penyedia pakaian untuk perempuan muda, Carline Darjanto, mengungkapkan, persaingan e-dagang kian ketat. Kepercayaan dan kepuasan pelanggan harus diutamakan.
Jumat lalu, di Jakarta, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menggelar rapat bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Rapat itu membahas peta jalan e-dagang.
Pemerintah mengidentifikasi masalah di e-dagang, seperti pajak, perlindungan konsumen, dan infrastruktur. Selama identifikasi, pemerintah mencatat adanya delapan pemain e-dagang asing di Indonesia. (MED)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Maret 2015, di halaman 19 dengan judul “Pelaku Usaha Dukung Peta Jalan”.