Hiu Paus Terjebak di PLTU Paiton

- Editor

Sabtu, 7 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seekor hiu paus atau Rhincodon typus terjebak di kanal Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton di Probolinggo, Jawa Timur. Tim gabungan sedang mengupayakan mengembalikan biota raksasa itu ke laut.


”Petugas konservasi sedang cek lapangan dan koordinasi dengan pihak PLTU Paiton,” kata Agus Dermawan, Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (6/2), dihubungi di Jakarta.

Dihubungi terpisah, Manajer Humas PT Pembangkit Jawa Bali (PPJB) Devi Rachmawati membenarkan peristiwa ini. ”Sudah ditangani,” katanya. Hingga semalam, pihak Paiton tidak memberi kabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hiu Tutul Terdampar”Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai elemen. Namun, tadi ikannya belum kelihatan. Dari informasi, diduga memang hiu paus, tapi untuk kepastiannya akan dikaji lebih lanjut,” kata Ikram Sangaji, ketua tim penanganan hiu paus dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar KKP, Jumat, seusai rapat koordinasi dengan pihak PLTU Paiton.

Tim penanganan hiu paus terdiri atas perwakilan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar, Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo, dan Universitas Brawijaya Malang.

Hasil koordinasi, meski enggan menyebut lokasi keberadaan ikan, Ikram mengatakan ikan berada di lokasi yang tidak membahayakan operasional PLTU, serta tak membahayakan ikan.

Biota laut yang juga dikenal dengan sebutan geger lintang atau gorano bintang itu terjebak sejak hari Minggu. Sejak itu, sulit kembali ke laut karena di pintu kanal ada jaring pengaman.

”Probolinggo memang dikenal daerah ruaya (penyebaran) hiu paus. Bulan Januari-Maret memang bulan di mana binatang itu bermigrasi, salah satunya untuk mencari makan. Itu kebiasaan rutin setiap tahun,” ujar Ikram.

Ia menambahkan, tim saat ini sedang membuat rencana, termasuk upaya evakuasi ikan dilindungi itu. ”Sekarang akan diteliti lebih lanjut mengenai keberadaan ikan itu. Jika memang harus dievakuasi, maka harus dievakuasi sesuai prosedur, yaitu melalui pengangkatan, pelepasan, dan memastikan ikan kembali ke daerah ruayanya,” ujarnya.

Dari berbagai informasi yang dihimpun Kompas, hiu berkulit keras dengan totol-totol putih itu belum bisa keluar dari kanal yang terhubung ke Laut Jawa. Di kanal terdapat area-area pembatas dengan mesin penyedot air.

Menggiring hiu ke laut akan berisiko bagi keselamatan tim. Ini karena kondisi arus di kanal sangat deras sehingga spesies tak bisa melewati saluran semula.

Berbagai upaya dilakukan, termasuk wacana menggunakan jaring dan alat berat menarik hiu.

Hiu paus di Indonesia binatang dilindungi berdasar Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 18/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus. Perlindungan penuh juga diberikan pada hiu tikus (Alopias superciliosus dan A pelagicus) dan hiu sentani (Pristis microdon). Jenis lain, hiu martil (Sphyrna lewini, S mokarran, dan S zygaena), dan hiu koboi (Carcharhinus longimanus) dilindungi terbatas.

Data KKP, hiu paus itu muncul setiap bulan Januari–April di perairan Probolinggo. Sejak tahun 2012-2013 tercatat 15 kejadian hiu paus terdampar di Probolinggo. (ICH/DIA ) Oleh: ich

Sumber: Kompas, 7 Februari 20159

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB