Bahasa Indonesia Diminati di Tiongkok

- Editor

Sabtu, 29 November 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bahasa Indonesia menjadi salah satu program studi yang diminati warga Tiongkok. Hal itu terbukti dari Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Guangdong yang tak pernah kekurangan mahasiswa.

Bahkan, Program Studi Bahasa Indonesia sudah dibuka sejak 1970 sebelum Universitas Guangdong, yang kini bernama Guangdong University of Foreign Studies, didirikan. ”Tahun 1970, Program Studi Bahasa Indonesia masih berada di Guangzhou Foreign Language Institute,” ujar Xiao Lixian, yang biasa dipanggil Melati, dosen Fakultas Bahasa Program Studi Bahasa Indonesia dan Malaysia Universitas Guangdong, di Guangzhou, Jumat (28/11).

Xiao, yang didampingi Guru Besar Bahasa Melayu Universitas Guangdong Tan Xiao, menerima delegasi wartawan dari lima negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Universitas itu juga membuka program studi bahasa dari 18 negara lain. Program Studi Bahasa Melayu baru dibuka tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Delegasi wartawan, termasuk wartawan Kompas, Tri Agung Kristanto, yang diundang oleh Departemen Internasional Pimpinan Pusat Partai Komunis Tiongkok, itu juga diterima Wakil Rektor Universitas Guangdong Chen Jianping dan sejumlah unsur pimpinan universitas.

Dari sekitar 20.000 mahasiswa yang belajar di Universitas Guangdong, lebih dari seribu mahasiswa berasal dari sekitar 100 negara, termasuk Indonesia.

Setiap tahun
Tan Xiao mengatakan, pengajaran bahasa Indonesia di Tiongkok sudah berjalan lama, lebih dari 40 tahun. Selalu ada warga Tiongkok yang ingin belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia, baik untuk tujuan bisnis maupun budaya.

Menurut Xiao, sejak tahun 2008, Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Guangdong selalu menerima mahasiswa baru setiap tahun. ”Kami memiliki satu kelas dengan mahasiswa setiap tahun sekitar 20 orang,” ujarnya.

Kondisi itu menunjukkan meningkatnya minat orang Tiongkok mempelajari bahasa Indonesia. Sebelumnya, dalam kurun 1999 hingga 2007, Universitas Guangdong hanya dua tahun sekali menerima mahasiswa untuk Program Studi Bahasa Indonesia. Bahkan, sebelum 1999, hanya empat atau lima tahun sekali menerima mahasiswa yang ingin belajar bahasa Indonesia.

Xiao menambahkan, saat ini Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Guangdong memiliki enam dosen, termasuk seorang guru besar. Program ini juga bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta untuk pengembangan dan pendidikan lanjutan.

Sumber: Kompas, 29 November 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah
Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia
AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:07 WIB

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Minggu, 6 Juli 2025 - 15:55 WIB

Dari Quick Count ke Quick Lie: Kronik Naik Turun Ilmu Polling di Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Berita Terbaru

Artikel

Di Balik Lambang Garuda di Selembar Ijazah

Senin, 7 Jul 2025 - 08:07 WIB

Fiksi Ilmiah

Bersilang Nama di Delhi

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:15 WIB

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB