Pelajar Indonesia yang memilih studi di negara-negara Eropa meningkat. Apalagi setiap tahun negara-negara Uni Eropa menyediakan lebih dari 1.800 beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di Eropa.
Guna memberikan informasi seputar pendidikan di Eropa kepada masyarakat di Indonesia, Uni Eropa menggelar ”Pameran Pendidikan Tinggi Eropa” setiap tahun sejak 2008. Tahun ini pameran diselenggarakan di Jakarta pada 8-9 November.
Pameran tersebut menghadirkan 150 institusi perguruan tinggi dari 14 negara Eropa serta berbagai lembaga beasiswa dari Eropa dan Indonesia. Selain di Jakarta, Pameran Pendidikan Tinggi Eropa Ke-6 itu juga dilaksanakan di Surabaya pada 11 November 2014 dan di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, 13 November 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei, dan ASEAN Olof Skoog di Jakarta, Kamis (6/11), mengatakan, Pameran Pendidikan Tinggi Eropa itu bukan sekadar mempromosikan pilihan studi bagi masyarakat Indonesia. ”Kami memiliki banyak program membantu pendidikan di Indonesia sebagai jembatan untuk membangun hubungan yang baik antara Uni Eropa dan Indonesia,” kata Skoog.
Skoog menambahkan, Uni Eropa menanamkan investasi besar untuk bidang pendidikan dan penelitian. Terdapat lebih dari 4.000 universitas yang juga masuk dalam deretan universitas terkemuka di dunia. Banyak pula perguruan tinggi di Eropa yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan.
Destriani Nugroho, delegasi Uni Eropa, menambahkan, ada peningkatan mahasiswa Indonesia sekitar 20 persen dari tahun lalu yang belajar di jenjang
sarjana hingga pascasarjana ke beberapa negara di Eropa. Pada 2013, jumlah mahasiswa Indonesia ke Eropa sekitar 4.000 orang. Total mahasiswa Indonesia di Eropa lebih dari 7.500 orang.
Selain negara tujuan populer, seperti Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, dan Italia, mahasiswa Indonesia juga ada yang kuliah di Slowakia, Romania, dan Polandia. Sejumlah perguruan tinggi di Ceko dan Swedia juga diminati mahasiswa internasional dari Indonesia. (ELN)
Sumber: Kompas, 7 November 2014