Frankfurt Book Fair; Rp 11 Miliar untuk Terjemahkan 100 Buku

- Editor

Jumat, 28 Maret 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah mengalokasikan 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 11 miliar untuk menerjemahkan 100-150 buku berbahasa Indonesia dan bahasa daerah ke bahasa Jerman, Inggris, atau bahasa asing lain. Buku-buku itu akan dipamerkan dalam Frankfurt Book Fair 2015.

Pada pameran buku terbesar dan tertua di dunia itu, Indonesia menjadi tamu kehormatan.

”Ini kesempatan penting bangsa Indonesia untuk menumbuhkan budaya literasi dan memperkuat diplomasi budaya,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Kamis (27/3), di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anggaran penerjemahan buku itu Program Dana Penerjemahan yang diluncurkan 14 Maret 2014, saat Leipzig Book Fair di Jerman. Jika tanpa subsidi, dikhawatirkan proses menerjemahkan memakan waktu lama.

”Daftar buku yang akan dipamerkan harus terkumpul paling lambat November 2014. Kami tak akan memaksakan jumlah harus 100-150 buku. Yang utama tetap kualitasnya,” kata Wiendu.

Ketua Harian Panitia FBF Agus Maryono berharap, penulis, penerbit, penerjemah, dan institusi lain segera mengajukan proposal penerjemahan. Targetnya, pada Oktober 2014, proses penerjemahan buku-buku yang akan dipamerkan sudah selesai. Pengajuan buku atau karya yang akan dipamerkan di FBF 2015 selambat-lambatnya harus diterima panitia pada 15 April 2014.

Setelah buku atau karya diterima, lanjut Agus, dilakukan proses seleksi oleh tim independen, di luar panitia. Untuk ketentuan umum dan kriteria pemilihan buku dan karya, serta mekanisme pengajuan proposal subsidi penerjemahan bisa dilihat di laman www.kemdikbud.go.id atau laman www.indonesiafbf.com.

Kepala Pusat Perlindungan Bahasa Kemdikbud Sugiono menambahkan, proses memilih dan menerjemahkan buku akan sulit, apalagi untuk karya sastra lama. Selain karya sastra, ada pula kategori karya nonsastra. Buku-buku yang sudah dikirimkan, tetapi tidak terpilih, akan disalurkan ke perpustakaan-perpustakaan.

”Sudah ada 500 buku atau karya yang masuk dan kami berharap tambah terus,” ujarnya.

Menurut Sekretaris Umum Ikatan Penerbit Buku Indonesia Husni Syawie, kesempatan sebagai tamu kehormatan itu penting, terutama bagi para pengarang. Sebab, karya-karya mereka bisa tampil dan dikenal komunitas internasional. (LUK)

Sumber: Kompas, 28 Maret 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB