Pertimbangkan PT di Bawah Kemristek

- Editor

Sabtu, 8 Februari 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepentingan Bangsa di Atas Segalanya

Rekomendasi Forum Rektor Indonesia soal perguruan tinggi yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi harus dipertimbangkan secara cermat. Jangan sampai bangsa, perguruan tinggi, dan masyarakat dirugikan oleh usulan perubahan itu.
Demikian benang merah pendapat praktisi pendidikan dan anggota legislatif menyikapi rekomendasi itu, Jumat (7/2), di Jakarta.

Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid menjelaskan, usulan dari Forum Rektor Indonesia agar perguruan tinggi (PT) bernaung di Kemristek itu sebenarnya sudah lama, tepatnya pada awal-awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Latar belakang usulan ini terutama karena secara substansi masalah dan fokus pendidikan dasar dan menengah berbeda dari pendidikan tinggi.

”Perbedaan ketiga jenjang pendidikan itu ada pada riset,” kata Edy.

Tidak seperti dosen dan mahasiswa, guru dan murid SD-SMA tidak diwajibkan melakukan penelitian. Oleh karena itu, lanjut Edy, penanganan atau perlakuan pada pendidikan tinggi pun harus berbeda dengan dua jenjang pendidikan sebelumnya.

Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah, mengatakan, perguruan tinggi pernah di bawah Kementerian Riset pada tahun 1966. ”Jika mau diterapkan kembali, banyak hal harus dipertimbangkan, terutama arah dan kepentingan bangsa ke depan,” ujarnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso mengatakan, cara berpikir usulan forum rektor itu justru terbalik. Tridarma perguruan tinggi menggariskan, urutan pertama pendidikan, kemudian penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. ”Jadi, jangan terbalik berpikirnya,” ucapnya.

Institusi baru
Pendiri Surya Institute, Yohanes Surya, mengemukakan, jika perguruan tinggi di bawah Kemristek, Kemndikbud bisa fokus menangani pendidikan dasar dan menengah yang masih banyak masalah. Pemisahan ini juga dilakukan sejumlah negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, Australia, Iran, dan Perancis.

Agar riset-riset perguruan tinggi lebih tertangani, Yohanes mengusulkan agar dibentuk institusi yang menindaklanjuti riset perguruan tinggi.

Hal senada diusulkan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Komaruddin Hidayat. Ia mengusulkan pembentukan kementerian baru yang khusus menangani pendidikan tinggi dan riset sehingga menjadi lebih terintegrasi. Bukan hanya riset yang akan lebih fokus dan berkembang, melainkan juga dari sisi kelembagaan Kemdikbud akan lebih ramping dan berkinerja efektif.

Namun, anggota komisi X DPR, Rohmani, mengingatkan, persoalan mendasar pada perguruan tinggi justru belum adanya kebiasaan meneliti yang dibangun dalam ranah pendidikan. (LUK)

Sumber: Kompas, 8 Februari 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB