Satu dari Lima Orang Berisiko Parah Terpapar Covid-19

- Editor

Jumat, 26 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berdasarkan riset terbaru, secara global, satu dari lima orang di seluruh dunia berisiko sakit parah jika terpapar Covid-19. Kerentanan di suatu negara akan meningkat jika jumlah populasi yang lebih tua lebih banyak.

Tingginya jumlah orang yang berpotensi terpapar Covid-19 menuntut penguatan kapasitas perawatan rumah sakit. Dalam studi terbaru disebutkan, secara global, satu dari lima orang di seluruh dunia berisiko memiliki setidaknya satu kondisi yang bisa membuat mereka sakit parah jika terpapar penyakit yang disebabkan virus korona tipe baru itu.

Namun, kapasitas fasilitas kesehatan di banyak negara belum memadai. Tingginya angka kematian karena penyakit itu di Jawa Timur menunjukkan kurangnya kapasitas rumah sakit dibandingkan jumlah kasus. Situasi serupa bisa terjadi di wilayah lain dengan layanan kesehatan lebih minim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Meskipun tingkat kematian di Jawa Timur mulai turun, masih tertinggi di Indonesia. Ini menunjukkan kapasitas rumah sakit belum mencukupi, dibandingkan jumlah kasusnya,” kata epidemiolog Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo, Kamis (25/6), saat dihubungi dari Jakarta.

Windhu mengatakan, tingkat kematian di Jawa Timur saat ini mencapai 7,2 persen dan Surabaya 7,4 persen. Sedangkan secara nasional sebesar 5,2 persen. Angka kematian ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Angka kematian ini bisa jauh lebih besar jika pasien dalam pemeriksaan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) yang meninggal juga dihitung. Sesuai panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), korban Covid-19 yang dilaporkan seharusnya adalah yang terkonfirmasi melalui tes molekular dan yang secara klinis diduga Covid-19, sampai terbukti ada penyebab lain, misalnya karena benturan.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA—Awak bus memeriksa suhu tubuh calon penumpang di Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/6/2020).

Data Rumah Sakit Online yang menghitung jumlah total korban ini mencatat, jumlah total kematian di seluruh Indonesia terkait Covid-19 hingga Kamis malam telah mencapai 11.664 orang dan jumlah total pasien yang dirawat mencapai 38.300 orang. Angka ini meliputi mereka yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19, PDP, dan ODP.

Masih menurut data yang sama, jumlah orang yang meninggal di Jawa Timur telah mencapai 2.624 orang dan yang dirawat di rumah sakit 7.887. Sementara di Surabaya, jumlah korban jiwa sebanyak 1.159 orang dan yang dirawat di rumah sakit 2.016 orang.

Menurut Windhu, sebaran kasus di Jawa Timur, khususnya Surabaya, terlambat ditangani sehingga meledak melebihi kapasitas rumah sakit. “Saat ini sudah ada perbaikan, ditandai nilai Rt (angka reproduksi virus) Jawa Timur sudah lima hari berturut-turut di bawah 1. Kalau tes terus meningkat dan warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, saya yakin situasi akan membaik,” tuturnya.

Namun Windhu memperingatkan, daerah lain juga bisa mengalami situasi sama dengan Jawa Timur. “Covid-19 lebih cepat meledak di daerah berkepadatan tinggi seperti Jakarta atau Surabaya. Tetapi, bukan berarti daerah lain aman, mungkin belum saja. Jadi harus tetap waspada,” tuturnya.

Kerentanan tinggi
Penelitian oleh Andrew Clark dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dan tim yang dipublikasikan di jurnal The Lancet baru-baru ini menunjukkan tingginya jumlah orang yang berpotensi terpapar dan menuntut perawatan rumah sakit. Disebutkan, satu dari lima orang di seluruh dunia berisiko memiliki setidaknya satu kondisi yang bisa membuat mereka sakit parah jika terpapar Covid-19.

Dalam kajian ini, para peneliti memperkirakan ada 1,7 miliar orang, merupakan dari 22 persen dari populasi global, memiliki setidaknya satu kondisi yang membuat mereka bisa mengalami gejala parah jika terkena Covid-19. Mereka yang rentan jika terinfeksi meliputi 5 persen orang dengan usia lebih muda dari 20 tahun dan 66 persen di antaranya yang berusia 70 tahun atau lebih.

“Kami memperkirakan sekitar 349 juta orang atau 4 persen dari populasi global berisiko parah dan memerlukan rawat inap di rumah sakit jika terkena Covid-19,” sebut Andrew.

Dari 349 juta orang ini, kurang dari 1 persennya yang berusia lebih muda dari 20 tahun dan sekitar 20 persen mereka yang berusia 70 tahun atau lebih. Pria berada pada risiko tinggi sekitar 6 persen dibandingkan dengan 3 persen. Kerentanan di suatu negara akan meningkat jika jumlah populasi yang lebih tua lebih banyak.

Negara-negara Afrika dengan prevalensi HIV/AIDS tinggi, dan negara-negara pulau kecil dengan prevalensi diabetes tinggi, juga berisiko lebih besar. Adapun individu yang paling berisiko yang memiliki penyakit ginjal kronis, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan kronis.

Berdasarkan kajian ini, dari 167,7 juta populasi di Indonesia yang memiliki setidaknya satu kondisi yang membuat mereka mengalami gejala parah mencapai 53,5 juta penduduk. Sementara jumlah penduduk yang membutuhkan perawatan di rumah sakit bisa mencapai 10,7 juta orang.

Oleh AHMAD ARIF

Editor: EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 26 Juni 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB