Musibah Lion Air, Strategi Baru dalam Pencarian CVR

- Editor

Selasa, 13 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komite Nasional Keselamatan Transportasi saat ini menyusun strategi pencarian perekam suara kokpit (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP. Semula, sinyal melemah diduga karena timbunan lumpur, tetapi ternyata disebabkan oleh kerusakan ping locator.

”Kemungkinan pada waktu pesawat mengalami kecelakaan, ping locator mengalami kerusakan atau sudah ada leak. Akibatnya, di waktu awal, sinyal CVR masih bisa didengar, tetapi semakin melemah dan sekarang menghilang,” papar Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, di Jakarta, Senin (12/11/2018).

SHARON PATRICIA–Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono (kiri) dan Direktur Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti (tengah) menggelar konferensi pers terkait analisis penyebab kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, di Jakarta, Senin (12/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Soerjanto menjelaskan, kemarin pihaknya bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta pihak Singapura mengadakan simulasi pendeteksian CVR di tempat jatuhnya pesawat. Tujuannya, memastikan keberadaan sinyal ping locator dari CVR.

”Simulasi dilakukan dengan mengikatkan satu ping locator ke pipa dan memasukkannya ke dalam lumpur. Hasilnya, sinyal tersebut masih dapat dideteksi. Jadi, asumsi selama ini bahwa ping locator yang masuk ke lumpur tidak bekerja itu sudah hilang,” ucap Soerjanto.

Pencarian CVR sementara dihentikan sebab masih menunggu kapal penyedot lumpur dari Balikpapan dan kapal yang disertai remotely operated underwater vehicle (ROV) working class dari Singapura. Soerjanto menyebutkan, pencarian CVR akan kembali dilakukan pada Kamis, 15 November.

”Kapal penyedot lumpur masih dalam perjalanan, saat ini sudah sampai di Kepulauan Seribu. Sementara kapal dari Singapura yang disertai ROV masih dalam pelayaran,” kata Soerjanto.

Lebih lanjut, Soerjanto menjelaskan, kapal yang disertai ROV working class memiliki spesifikasi yang lebih. Selain dilengkapi dengan side-scan sonar, multibeam echosounder, dan magneto meter atau alat pendeteksi logam, kapal Singapura juga dilengkapi sub-bottom profiling.

”Side-scan sonar, multibeam echosounder, dan magneto meter tidak dapat digunakan untuk melihat benda di dalam lumpur. Maka, kami memerlukan sub-bottom profiling untuk melihat benda yang di dalam lumpur,” ujar Soerjanto.

Ia menyebutkan, pencarian CVR penting untuk mengamati human factors selama penerbangan. Meski pencarian dihentikan sejak Sabtu, 10 November, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tetap mendukung pencarian CVR.

”Ada 10 penyelam dari Basarnas yang diperbantukan. Selain itu, ada juga satu kapal yang dipinjamkan untuk transportasi dari pelabuhan hingga tempat pencarian CVR,” kata Soerjanto.

Pelatihan tambahan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, implementasi flight crew operation manual dilaksanakan sejak 6 November ketika Boeing menerbitkan operations manual bulletin (OMB).

”Sampai saat ini, kami masih melakukan diskusi tertutup dengan KNKT. Diskusi ini guna membahas air routines directive atau revisi dari flight crew operation manual yang dilakukan di airline, apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum,” kata Polana.

Soerjanto menuturkan, OMB berguna untuk merevisi prosedur bagaimana menjalankan pesawat atau prosedur flight crew operation manual. Sebab, masalah seperti ini belum pernah terpikirkan oleh Boeing.

”Kami tahu dari kejadian ini berarti ada perbedaan kemampuan dari setiap pilot. Maka, perlu adanya penambahan pelatihan bagi pilot yang menerbangkan Boeing 737 Max 8,” kata Soerjanto.

Salah satu pelatihan tambahan yang diberikan adalah bagaimana mengoperasikan pesawat secara manual. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi serupa agar tidak terjadi kecelakaan.

”Misalnya, terjadi airspeed disagree atau latitude disagree, maka disconnect-lah speed rem tadi supaya pesawatnya bisa dikontrol oleh pilot secara manual. Dalam keadaan tak normal itu, pesawat mau turun, pilot mau naik, maka speed rem dimatikan saja agar full authority ada di pilot,” tutur Soerjanto.

Selain itu, laporan awal dari KNKT disampaikan oleh Soerjanto akan diberikan pada 28 atau 29 November 2018. Laporan ini berisi data tanpa analisis dan kesimpulan. (SHARON PATRICIA)–ADHI KUSUMAPUTRA

Sumber: Kompas, 12 November 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB